Saturday 31 October 2009

Eksplorasi Seni

  1. PENDAHULUAN

Setiap saat dalam hidupnya, manusia ditekan oleh situasi untuk beradaptasi. manusia selalu membutuhkan modulasi atau pergantian suasana.

Orang-orang pantai sanggup berenang dalam gejolak gelombang laut. mereka sejak kecil telah diproses untuk mengenal kekuatan dalam dirinya dan mengenal kekuatan laut.

  1. TAHAPAN PENCIPTAAN SENI KREATIF

Seorang seniman harus melampaui berbagai tahapan sebelum karyanya dapat dinikmati oleh masyarakat. proses penciptaan seni kreatif tersebut oleh Alma Howkins dikelompokkan ke dalam tiga tahap, yaitu tahap : (1) eksplorasi; (2) improvisasi; dan (3) forming

Eksplorasi atau penjajakan adalah tahapan awal seniman untuk melihat, membayangkan, merasakan, dan menanggapi melalui kepekaan inderawi serta sanubarinya.

  1. FUNGSI EKSPLORASI

Eksplorasi dalam aktivitas seni adalah penggalian potensi nurani manusiawi dan potensi murni lingkungan serta sarana dengan sentuhan estetika. hasil eksplorasi masih melintasi dalam tahap penjejakan alternatif untuk kelak dituangkan kedalam seni tari, seni rupa, seni peran, seni bela diri dan sekian banyak jenis ekspresi seni lainnya.

Awal penyentuhan yang dilakukan adalah penumbuhan kesadaran atas potensi murni dari segala sesuatu dijagat raya ini, yaitu mengandung :

  1. Daya pesona,

  2. daya ungkap, dan

  3. Daya jangkau

Ketiga potensi murni ini tidak membutuhkan bakat apresiasi untuk memilikinya, sebab ia sudah ada sejak sesuatu itu tercipta. Kemurnian potensi seperti inilah yang jadi orientasi utama dari sebuah eksplorasi seni. kepaduan dari keindahan yang tertangkap inderawi dengan topangan nalar melalui pelebaran yang sistematis inilah sebagai awal langkah dari sebuah eksplorasi. diri dan nilai kemanusiaan serta alam, berproses jadi satu dalam sifat.

  1. DIRI : Berdiri sendiri dengan perangkat jasmani dan

rohani

  1. KEMANUSIAAN : Berdiri sendiri dengan segala nilai dari berbagai

sifat dan penyifaan, disifati dan disifatkan

  1. ALAM : Dengan unsur air, api, tanah, dan angin sebagai

makhluk yang ada.

Masing-masing memiliki sifat yang dapat dipadukan dalam keleburan dan peleburan makna. pada proses penyifatan inilah berlaku metode eksplorasi.

Contohnya :

  1. Peserta eksplorasi berorientasi terhadap lingkungan dan kehidupan sekelilingnya.

  2. Peserta mencari daya pesona dan menemukannya sebagai alam dan lingkungan untuki sifat, misalnya bulan.

  3. Peserta menemukan pula dalam dirinya, bahwa kadang kala pikirannya pun gelap seperti malam. sedang yang bersinar didalamnya adalah akal.

  4. Hasil yang ditemukan dalam eksplorasi ini adalah kesamaan sifat antara bulan di jagad raya dan akal dalam diri manusia, yakni sama-sama sebagai cahaya yang indah.

Jadi nilai yang ditemukan dalam eksplorasi seni, sifatnya lebih cenderung kepada al-hal yang mentransedent

  1. TUGAS SEORANG EKSPLORATOR.

Tugas seorang eksplorator dalam menggiring potensi murni manusiawi untuk selaras dengan potensi murni lingkungan adalah mendetailkan penyifatan objek yang mendukung daya pesona, daya ungkap, dan daya jangkau tadi, guna menjadi impresi yang terproses dalam keterkaitan ciptaan-ciptaan-pencipta-pencipta untuk melahirkan ekspresi murni.

Begitu pula dalam tari, belum dibacakan persolalan gesture, level, blocking, komposisi dan lainnya. hal yang sama terkandung dalam eksplorasi seni rupa belum membicarakan soal arsir, anatomi, kematangan warna, garis, bentuk, perspektif dan sebagainya.

Dengan demikian, eksplorasi belum membatasi wawasan seni rupa dan seni tari maupun dengan cabang seni lainnya. sejak awal penting dipahami bahwa : eksplorator bukan apresiator, bukan pelatih, bukan sutradara, bukan koreografer.

  1. KONSENTRASI

“… Pemusatan pikiran perlu pada setiap seni, apalagi didalam seni panggung. konsentrasi merupakan suatu kesungguhan yang diperlukan guna mengarahkan semua kekuatan rohani dan pikiran” (Richard Boleslovsky).

Konsentrasi berasal dari kata latin cum dan centrum; Cum berarti bersama atau dengan, centrum artinya pusat. kata bendanya menjadi concentration (Latin) yang bahasa Inggrisnya concentration, dan kemudian di Indonesia-kan menjadi konsentrasi yang berarti pemusatan pikiran pada satu titik.

Pemusatan pikiran pada suatu tujuan selalu dibutuhkan dimana-mana dan kapan saja, dan oleh siapa saja. baik ia seorang sarjana, dokter atau dukun, pedagang.

  1. FUNGSI KONSENTASI

Setiap ahli mempunyai saran-saran konsentrasi berwujud benda. tetapi dalam seni pertunjukan, sasaran konsentrasi pemain (actor/penarimusisi) adalah perannya yang imajiner

Saat mulai bekerja atau masa eksplorasi, yang merupakan sasaran dari konsentrasi kita adalah sukma sendiri dan sukma laki-laki atau wanita yang berada disekitar kita. sebelum kita dapat menyuruh sukma kita dengan konsentrasi semau kita, kita harus mempelajarinya dengan tekun.

  1. BEBERAPA TEKNIK LATIHAN KONSENTRASI

Berikut ini beberapa teknik latihan konsentrasi yang terdiri dari latihan mata, telinga, hidung, mulut, kulit dan tangan, serta kombinasi dari keseluruhannya.

  1. Mata :

  1. letakkan sebuah benda di suatu tempat dihadapan kita.

  2. membaca dengan membalikkan apa yang dibaca itu (buku, surat kabar dan sebagainya)

  3. buat sebuah lingkaran hitam sebesar uang sen pada sebuah kertas putih ukuran 14 x 12 centimeter.

  4. berdiri di tengah kamar yang ketiga dindingnya (depan-kiri-kanan) telah digantung kertas yang ada titik hitamnya setinggi mata

  5. berdiri didepan cermin dan pandanglah neuswortel sendiri tanpa berkedip,

  6. ambil lilin yang menyala lalu letakkan dihadapan kita setinggi mata, pandangi dengan tidak berkedip.

  7. memandang kepada matahari

  8. baru bangun tidur, ambil air segayung lalu percikkan ke mata kita dengan tidak berkedip.


  1. Telinga

  1. mendengar suara tikus yang sedang menggaruk-garuk dan sebenarnya tidak ada.

  2. mendengarkan yang tidak ada : suara tembakan, kapal, lagu simponi, lagu mars.

  3. putarlah radio dengan volume rendah, perhatikan dengan penuh konsentrasi siarannya dan sedikit demi sedikit menjauhi radio itu tetapi masih tetap konsentrasi siaranya.

  4. mendengarkan musik dari kaset atau radio lalu perhatikan salah satu bunyi instrumen yang mengiringnya, misalnya suara bassnya saja, melody, organ, drumband dan sebagainya


  1. Hidung

  1. coba asosiasi membedakan bau parfum, bau busuk bingkai, bau tai, bau cewek atau bau cowok.


  1. Mulut

  1. coba menahan diri untuk tidak tertawa, tidak makan, tidak minum dan tidak bicara dalam 12 jam

  2. Latihan vokal


  1. Kulit dan Tangan

  1. Latihan olah tubuh

  • bunyikan musik lalu bergerak dengan mengikuti bagian tubuh yang terasa kena sentuhan baik dari sentuhan sendiri atau dengan alam sekitar kita.

  1. duduk bersila, tutup mata


  1. NAFAS

Sirkulasi pernafasan yang sehat dan lancar akan menjamin kesehatan badaniah. Sedangkan kesehatan badaniah akan memberikan kesehatan dan kegembiraan rohaniah.

Penganut Yoga percaya bahwa manusia telah dilengkapi dengan irama nafas sejumlah 21.600 perhai. suara terbentuk atau terjadi dari udara (nafas) yang kita hirup.

  1. FUNGSI PERNAFASAN

Pola pikir mempengaruhi ritme pernafasan. bila sedang memusatkan pikiran, sedang konsentrasi, pernafasan pun dalam dan teratur. jadi, pikiran dan perasaan adalah satu kesatuan. kesatuan yang saling berhubungan dengan pernafasan. cara memonitor ini dengan membandingkan kebiasaan menghirup udara dengan teknik menghirup “pernafasan lahir batin” seperti akan diterangkan lebih lanjut dalam bab ini. modernisasi menyebabkan banyak orang terlalu sering membiarkan otak atau pikirannya diteror oleh produktivitas kerja.

  1. MACAM-MACAM PERNAFASAN


  1. PERNAFASAN BIASA

Pernafasan biasa adalah pernafasan yang lazim dilakukan oleh manusia. udara yang masuk ke dalam dada.

  1. PERNAFASAN PERUT

Karena sesuatu, perut pun diikutsertakan secara aktif untuk bernafas dan membuang udara.

  1. PERNAFASAN PERIKSA

Saat memeriksa nafas

  1. PERNAFASAN LAHIR BATHIN

Inilah kunci utama dalam teknik pernafasan Cina Kuno. bahwa seluruh jaringan tubuh memanfaatkan pernafasan


  1. BICARA DAN BERNYANYI

Yang dimaksud dengan bicara adalah bunyi yang berasal dari makhluk hidup manusia atau binatang. tidaklah mengherankan, jika keajaiban bunyi telah menghilangkan banyak metode bagi para seniman. dalam teater kedua-duanya kita butuhkan.

Ciri-ciri pernafasan perut, perutlah yang berkembang pada waktu menghirup nafas. yang disebut perut adalah bagian di sekitar pusar. bagian itulah yang membesar

.

  1. BERBAGAI LATIHAN PERNAFASAN

  • Berdiri tegap dengan kedua belah kaki

  • kedua belah lengan tergantung di samping.

  • Usahakan dan rasakan seluruh anggota badan

  • hirup udara pelan-pelan

  • tahan nafas barang sebentar

  • hembuskan nafas

  • atur suara

  1. KOSONG ADALAH KEKUATAN

Ungkapan William Shakespeare tentang “to be or not to be” berkaitan sangat erat dengan teori “kekosongan adalah kekuatan”. Teori sangat terkenal d kalangan seniman, terutama seniman teater yang lebih banyak menumpukan eksplorasinya pada olah sukma. dalam olah tubuh, diam dipahami sebagai kosong dari gerak.

Dengan demikian, kekosongan adalah penemuan makna tunggal dari makna majemuk. kekosongan disebutkan sebagai kekuatan, karena ketunggalan itu justru penuh dengan kemajemukan, maka kekuatan-kekuatan dari segala yang majemuk itu terpusat dalam ketunggalan. sama halnya dengan orang lapar yang tidak sanggup lag berdiri, bahkan duduk pun tidak kuat, lantas ingin berbaring saja. kemajemukan telah membawa imajinasi pada ketunggalan makna. jadi, kosong itu hanya sekilas, yakni : ketika kemajemukan berproses menuju ketunggalan.

  1. MENGENDALIKAN PANCA INDERA

Mengendalikan panca indera adalah mengarahkannya pada ketiadaan yang maha luas. pada proses pengenalan panca indera, mungkin saja telinga mendengar kicau burung tetapi bukan berarti meniadakan kicau burung, melainkan mengantarnya ke dalam “kekosongan” dengan merasakan getar keindahan yang dilaluinya melalui tarikan nafas yang sistematis.

  1. MEMBENINGKAN PIKIRAN DAN PERASAAN

Dalam proses meniadakan sesuatu yang ada, pikiran memegang peranan besar untuk mengendalikan semua hasil serapan panca indera. dalam keadaan itu, ada suasana dibutuhkan dan ada yang dibutuhkan.

  1. MENYATU DENGAN SUASANA

Bersamaan dengan berlangsungnya pembeningan pikiran, maka proses menyatu dengan suasana pun berlangsung pula, artinya pembeningan pikiran dan penyatuan dengan suasana terjadi dengan tidak berurut, melainkan sejalan.

Misalkan Eksplorasi ini berlangsung di hutan, yang ada tentunya sara binatang dan gemerisk dedaunan, jangan mengharapkan bunyi mobil dan mesin pabrik.

Orang berjalan tanpa prasangka di sebuah tikungan Tiba-tiba kita menyerangnya, secara refleks ia menangkis. padahal ia bukan pesilat

Disinilah letak pentingnya melatih metode yang diterangkan agak panjang lebar ini. pengertian kosong dapat dipahami sebagai terampunkan dari dosa., tidak ada lagi keresahan, kekosongan yang menciptakan ketenaganlah yang justru membuat manusia memperoleh sekian banyak kekuatan berupa kesabaran, ketaqwaan, keikhlasan, kejernihan pikiran kebeningan hati hingga proses mendapatkan ilham.

  1. AWAL PENGOLAHAN KEPEKAAN

Berbagai sentuhan nilai mendatangi naluri manusia untuk mencetuskan berbagai ekspresi.

Dimana saja terdapat sekumpulan manusia maka suasana sakral sudah merupakan tuntutan mentradisi, karena selalu ada kecenderungan untuk memuja sesuatu sehingga ketika tersentuh nilai keindahan dan keluhuran,lalu terpesona dan tidak mengungkapkan abstraksi batin sebagai refleksi manusia.

  1. PERSIAPAN (PREPARATION)

Yang dimaksud dengan preparation ialah persiapan. berhubung pemain drama atau penari bermodalkan tubuhnya, maka tubuh inilah yang selalu dipersiapkan setiap saat, penari atau actor harus memperluwes seluruh organ tubuh, hingga mencapai elastisitas dalam penggunaannya

  1. MULUT

  2. MATA

  3. KEPALA

  4. TANGAN

  5. BAHU

  6. DADA

  7. KAKI 1

  8. KAKI 2

  9. GABUNGAN


  1. KESIGAPAN MENAGGAPI

Potensi murni lainnya yang perlu dikaji dalam awal pengelolaan kepekaan adalah kesigapan menanggapi segala sesuatu yang menggejala di sekitar kita. untuk mengadakan kajian terhadap kemampuan spontanitas ini, diperlukan daya rangsang.

  1. KEBERANIAN DAN KEJUJURAN

Tujuan utama dari eksplorasi adalah keberanian dan kejujuran mengungkapkan imajinasi. dari semua hal yang dibicarakan ini, potensi-potensi murni mahasiswi yang telah dibicarakan adalah kata, daya imajinasi, keberanian dan kejujuran.

  1. PENGAMATAN DAN PENGHAYATAN GERAK JAGAD

Seni yang menuntut kajian potensi murni manusia, bukan maksud membangkitkan keajaiban yang menantang hukum alam, melainkan mengagumi jagad ciptaan ini untuk sampai pada konsepsi penciptaan.

Ilham untuk melahirkan ekspresi adalah suatu yang memang sudah terimpsepsi pada sifat kebendaan dan manusia yang tidak terlepas dari kemanusiaan itu sendiri.

  1. MENGHAYATI GERAK JAGAT

Eksplorasi yang merupakan upaya penggalian potensi murni dari semua itu, sudah jelas harus merujuk pada gerak jagat raya.

  1. Batu

  2. Tumbuhan

  3. Hewan

  4. Manusia

Dari segi geraknya, sudah terdapat beberapa jenis yang dapat menjadi sumber inspirasi untuk koreografi.

  1. MODULASI GERAK JAGAT

Modulasi yang dilakukan haruslah total. modulasi ini adalah istilah musik yang dicaplok ke dalam sistem berlatih seni secara keseluruhan. cobalah lagi bertumpu di atas kaki dengan memandang matahari dan hidung merenguk udara, persis dengan keadaan tumbuhan.

Bisa dibayangkan bila setiap jeda menggunakan waktu sekitar 50 detik, maka proses mendetikkan sirip ikan dengan tangan saja sudah melampaui proses menit. belum lagi mendetailkan kaki dengan ekor. ini baru bentuk. belum lagi masuk ke soal rasa dan penghilangan intelektualitas.

Seni yang menuntut kajian potensi murni manusia, bukan bermaksud membangkitkan keajaiban yang menantang hukum alam, melainkan mengagumi jagat ciptaan ini untuk sampai pada konsepsi penciptaan. gerak jagat merupakan pelajaran sistim bergerak dalam ekspresi ini.

  1. Gerak dan melambai

  2. Gerak batang pohon

  3. Gerak pohon tumbang

Menginventaris gerak-gerak di jagat ini bukanlah hal yang sulit, meskipun tidak terlalu sembrono untuk mengatakannya gampang. Eksplorator Cuma harus mengetahui yang paling mendasar dari segala kandungan yang ada pada jagat raya ini, yakni adanya unsur : API – ANGIN – TANAH – AIR.

Tidak seorang pun manusia yang tidak mengenal sastra dalam arti kemampuan membahasakan sesuatu yang merajalela. maka dalam mengenal gerak jagat, diperlukan pula pendekatan sasterawi yang universal yakni mengungkapkan suatu gejala yang dapat ditanggap.

  1. PEMWILAYAHAN GERAK INTI JAGAT

Konsepsi gerak jagat yang membagi unsur menjadi gerak air, gerak api, gerak tanah, dan gerak angin; banyak mengilhami metode Eksplorasi dalam upaya peniruan gerak alam.

  1. Orang berteriak “Merdeka” tangannya terkepal di depan dada dalam wilayah api

  2. Hasutan atau fitnah sebgai kabar angin

  3. Seorang pertama, ulama, pendeta biksu, prosessor dengan air muka jernih, penuh kebijaksanaan yang meneduhkan senantiasa diekspresikan dalam wilayah air

  4. Gerak tanah, gerak kesabaran, kepasrahan, ketertindasan.

Simbol-simbol ini memang harus dihayati secara terperinci. pada air sendiri, kita masih dihadapkan pada beberapa chipper. air murni di jagat ini ada empat jenis, yaitu :

  1. Air susu terbit dari bumi

  2. Air susu yang diproduksi manusia dan hewan

  3. Air madu yang diproduksi hewan dan tumbuhan

  4. Air arak yang diproduksi oleh tumbuhan.

Masing-masing mengandung perlambangan yang tidak saling berkait. dalam gerak nalurilah manusia, sifat air inipun melekat. dari keseluruhan gerak jagat yang penuh simbol itu, masih akan dicontohkan sebuah lagi : gunung dihancurkan dengan kekuatan api. Api dapat dipadamkan dengan air.

Gerak inti dalam falsafah Bugis diterjemahkan ke dalam istilah Sulapah Eppak yang secara harafiah berarti “segi empat”. persegi empat dimaksudkan untuk melukiskan karakter dan sifat manusia yang terbenih dalam sifat, bahkan nawa-nawa atau pikiran dan hati nurani sebagai sifat angin, api, air dan tanah.

Angin itu diibaratkan sebagai seseorang yang curang, karena ska korupsi, selalu mengambil jalan pintas, sekalipun tercela. api itu diibaratkan seseorang yang suka berang dan marah, cepat mengamuk atau bertindak hebat tanpa menggunakan ratio, serta tidak memperhitungkan akibat perbuatannya.

Air itu pandai dan teliti tetapi tidak getang, di mana tempat yang rendah, di mana tempat yang hina dina ke sanalah ia mengalir menurut kriteria, dahulu kala orang yang berasal usul baik yang menonjol sifat tanahnya, yang mentralisisr sifat api, angin dan air, itulah yang harus menjadi pemimpin (patuppu batu), dan orang demikian dianggap paling sempurna siriknya

  1. Terjemahkan kedalam kenyataan hidup manusia

  2. Terjemahkan kedalam puisi dengan menggunakan simbol-simbol gerak jagat dari cerita anak manusia

  3. Terjemahkan ke dalam gerak tari

  4. Terjemahkan kedalam adegan drama

  5. Terjemahkan kedalam gerak manusia berdasarkan pengwilayahan api-tanah-air-angin.

  6. Terjemahkan kedalam gerak tari berdasarkan pengwilayahan gerak air-api-tanah-angin.

  7. Khusus untuk eksplorator, ciptakan sekian banyak permasalahan,




  1. GERAK MANUSIA SEBAGAI INTI GERAK JAGA RAYA

Inti jagat raya adalah manusia sendiri. sebagaimana ia terdiri dari unsur api-angin-air-tanah, maka gerak yang dimilikinya pun merupakan cermin dari keempat unsur itu.

Walaupun gerak manusia bagian dari gerak jagat raya, namun agak berbeda dengan gerak jagat yang mengandung alternatif. kalau gerak jagat tersifatkan pada manusia dengan pengwilayahan gerak api pada batas bahu ke atas, gerak angin pada batas leher sampai perut, gerak dari perut sampai lutut dan gerak tanah pada lutut sampai batas jangkau pijakan kaki, maka pada manusia sebagai inti jagat raya disebutkan adanya kecenderungan-kecenderungan bawaan :

  1. Dalam kebutuhan selalu ada unsur sesuatu yang besar dan dianugerahkannya

  2. Dalam suatu saat, pikiran yang diangungkannya terkalahkan fenomena alam, tetapi selalu saja ada kecenderungan mempertahankan diri dari cengkraman kesalahan dan berusaha terus memenangkan prinsipnya, sehingga terjadi semacam pertemuan antara kepasrahan.

  3. Pada saat lain yang sangat mengkhusus, manusia pasrah total tanpa daya.

  4. Saat lain lagi, kepasrahan total itu ada, tetapi sebuah nilai prinsipil tetap dipertahankannya untuk dapat bangkit dari kepasrahan itu.

Gerak jagat dari simbol api dan pengungkapan manusiawi lewat kata ini tetap bernuansa sama dalam pengungkapan lewat pengungkapan lewat gerak tubuh. Ambisi, cita-cita, semangat, sudah merupakan ciri manusia yang beradab, namun dalam hal paling mengodrat, sering kali dalam semua itu manusia dihadapkan pada kepasrahan, tapi tidak total.

  1. DARI INGATAN HINGGA IMAJINASI

Kecenderungan mengamati, menghayati dan memberi arti tidak lebih dari sekedar mengendapkan perenungan dari sesuatu yang pernah terlintas dan terekam oleh inderawi. kemudian menggugah pikiran dan perasaannya kembali.

  1. INGATAN EMOSI

(SOROT BALIK KENANGAN)

Secara teknis dalam Eksplorasi, selalu diupayakan adanya gugahan terhadap pikiran dan perasaan yang keterkaitannya lebih erat dengan Faktor Imajianasi, teristimewa terhadap sesuatu yang bernuansa kenangan.

  1. KESANGGUPAN BERKHAYALAN

(FAKTOR POSITIF BAGI KREATIFITAS SENIMAN)


Dari sekian banyak segi-segi yang terdapat pada seseorang yang berpribadi artistic, terdapat apa yang disebut gaya berkhayal. memang orang yang perasa dan mudah kena sugesti, mungkin dia tidak akan selalu memberikan reaksi lebih kuat terhadap perangsang, dibanding dengan orang lain.

Daya menghayal, merupakan salah satu senjata yang ampuh dari kekuatan kreatif seseorang. pernah dikatakan, bahwa selera yang dimiliki seseorang seniman, sebenarnya merupakan sifat yang pasif dan lebih merupakan daya untuk menghargai dan bukannya daya kreatif.

Kalau seseorang peka perasaannya dan mudah menerima sugesti, akanmemberikan reaksi dengan lebih mudah, dan jalannya akan lebih cepat menemukan bentuk dalam aksi hanya karena rangsangan tertentu.


  1. TEKNIK ASOSIASI

  2. DAYA IMAJINATIF

Potensi murni manusiawi yang paling mendasar untuk dikaji adalah daya imajinasi. sebab cabang kesenian apapun selalu membutuhkan daya imajinatif semasih merupakan karya manusia.

  1. Eksplorator bertanya : “Apa yang terbetik dalam pikiranmu ketika mendengar cicit burung itu?

bagiku, ia seorang anak yang menangis karena ditinggalkan ibu

  1. boleh jadi eksplorator digiring imajinasinya untuk keperluan tari misalnya : “Dengarlah hembuskan angin mengayun dedaunan.


  1. DAYA SPONTANITAS DAN IMAJINATIF

Meskipun daya tanggap seorang manusia tidak lagi berdiri sendiri sebagai potensi murni, karena membutuhkan daya rangsang dari potensi lingkungan, namun daya kerjanya harus dipupuk dan dikelolah untuk menjadi potensi yang selalu siap mendampingi potensi murni manusia yang ada. seringkali seorang manusia kesulitan dalam mengungkapkan sesuatu dikarenakan memiliki keyakinan diri, sehingga kurang mampu berimprovisasi.

  1. PESAN KHUSUS

Suatu keindahan yang memukau seringkali disebabkan kesan khusus bagi naluri. kesan khusus ini terjadi, seperti pada bayi yang mengenal kekhususan-kekhususan ibunya. untuk mendapatkan kesan khusus, prosesnya adalah segenap kemampuan inderawi pada satu objek, disertai upaya pembeningan pikiran dan perasaan.

Hal paling penting dalam melatih penemuan kesan khusus ini adalah kerja sama yang kompak antara pikiran dan perasaan yang bening dengan inderawi yang patuh sepenuhnya, ditopang permainan nafas yang sistematis.

seorang gadis yang pulang kerumah, bisa berputar-putar sepuluh kali di depan cermin, hanya gara-gara seorang lelaki yang berkelip ketika memandangnya padahal mata yang berkelip itu kecil sekali. begitu juga telunjuk yang Cuma berukuran antara 6 sampai 9 cm, tetapi gara-gara telunjuk itu, perkelahian bisa terjadi. masih banyak lagi hal-hal kecil yang sederhana tapi memiliki efek yang luar biasa.

  1. WORKSHOP TEATER LAUT

Upaya pengadaan kajian terhadap potensi murni manusia dan potensi murni laut tetap sebagai tumpuan eksplorasi. proses penyatuan laut dan manusia memiliki lima frase sistematis dalam pengertian mentradisi, yakni ;

  1. Manusia tertantang oleh suasana laut

  2. Manusia menantang laut

  3. Manusia harus menghadapi sifat-sifat laut

  4. Laut mulai dapat mengikuti adaptasi manusia

  5. Laut dan manusia menyatu

Salah satu bentuk modulasi yang dilakukan para seniman adalah workshop teater di laut. untuk tidak mempersulit eksplorasi dalam bentuk workshop teater laut, maka suasana theatrical harus sudah dijalin lebih dahulu, karena pembangkitan potensi murni manusiawi tersebut memang sudah direncanakan untuk diarahkan pada kebutuhan berteater.

  1. WORKSHOP TEATER LARI


  1. Pelatih dan peserta eksplorasi berbaris

  2. Disepanjang jalan yang dilalui pelatih melakukan Spontanitas yang kontekstual dan direspon peserta

  3. Misalkan tiba di sebuah tempat yang cukup monumental, hal ini tidak boleh dilewati.

Dalam latihan ini, pelatih harus banyak aktif dalam hal mencari motivasi.

  1. EKSPLORASI LAUT

Betapapun tingginya gunung, luasnya samudera, semua bisa dihancurkan oleh keburukan dan dibangun oleh kebaikan. namun hati lebih hebat karena kebaikan dan keburukan dapat ditampungnya sekaligus.

Latihan ini menggunakan waktu yang agak lama dan suasana yang sangat khusus. perenungan demi perenungan berputar disekitar kekuatan-kekuatan yang di alam ini. contoh perenungan yang ditengahkan ini tidaklah mutlak.

Apa arti wajah tampan dan cantik yang kelak Cuma menjadi makanan cacing setelah terlentang di liang kubur? arti jasmani manusia yang Cuma mencari tempat keluarnya benda-benda kotor? pori-pori dialiri keringat yang mengandung garam, akan berbau jika tidak mandi.

Namun dengan adanya kasih sayang, maka kenistaan ataupun kemuliaan, keagungan ataupun kekerdilan dapat bersanding dalam naluri kasih sayang. sedangkan naluri manusiawi lebih berfokus pada kecenderungan utuh untuk menampung segala sesuatu dengan bijaksana sekali. bahkan sentuhan awal dari estetika terhadap naluri manusiawi adalah kasih sayang dalam arti yang universal.

  1. EKSPLORASI TARI BAGI PEMULA


  1. EKSPLORASI IDEATIONAL

(BERDASARKAN ISI)


  1. PERSEPSI LANGSUNG

  2. SENSAI KINETIK

  3. PENGALAMAN SENSE – MEMORI (KENANGAN INDERAWI)

  4. LAKU ALAMIAH DAN GASTURE

  5. REAKSI SPONTAN DALAM SITUASI DRAMATIS

  6. SIKAP-SIKAP STEREOTIP

  7. GERAKAN-GERAKAN KESEHARIAN

  8. HUBUNGAN-HUBUNGAN SOSIAL

  9. RESPONSE TERHADAP KATA-KATA KERJA

  10. BERFUNGSI, MEWUJUDKA DAN MERASAKAN BENDA-BENDA DISEKITAR KITA

  11. SEJARAH, LEGENDA, KEJADIAN ATAU TOKOH FIKSI

  12. TOPIK KESEHARIAN, KOMIK, JUDUL, BERITA TV, IKLAN

  13. PERCAKAPAN UNTUK TETAP RAMPING

  14. UPACARA SOSIAL

  15. INTERPRETASI DARI SEBUAH POKOK MASALAH


  1. EKSPLORASI STRUKTURAL

( BERDASARKAN BENTUK)


  1. DESAIN DAN HUBUNGAN KERUANGAN

  2. HUBUNGAN WAKTU

  3. VARIASI PENGGUNAAN TENAGA

  4. VARIASI DALAM RUANG

  5. PEMBATASAN DALAM WAKTU

  6. KONTAK ANTAR PENARI

  7. TANYA JAWAB

  8. HUBUNGAN TERHADAP BENDA-BENDA MATI

  9. HUBUNGAN TERHADAP PENARI-PENARI LAIN

  10. EKSTRIM DAN KONTRAS

  11. MANIPULASI SEDERANA SEBUAH TEMA

  12. MANIPULASI SEDERHANA DARI TIGA KELOMPOK PENARI

  13. MANIPULASI WAKTU SECARA SEDERHANA DENGAN DUA KELOMPOK PENARI

  14. A – B

  15. A – B – A

  16. TEMA DAN VARIASI

  1. EKSPLORASI SENI AKTING UNTUK PEMULA

Dalam eksplorasi seni acting bagi pemula ini, akan diberikan tiga jenis eksplorasi, yaitu : ola vokal, olah gerak, kombinasi olah vokal dengan olah gerak, dan sukma teater.

  1. OLAH VOKAL

  1. Dasar vokal

  2. Dua puluh tujuh variasi vokal

  3. Kombinasi vokal


  1. OLAH GERAK

  1. Dasar gerak

  2. Teknik tegang – santai konsentrasi delapan arah


  1. OLAH VOKAL DAN GERAK

  1. Pilih satu bagian dari puisi yang sudah terkenal

  2. Eksploran bergerak dari tempat rendah menuju sedang seterusnya ke tempat tinggi

  3. Sistem diatas ini dibalik lagi

  4. Selanjutnya divariasikan dengan gerak lambat-cepat

  5. Sistem ini dibalik lagi

  6. Buat garis lurus AB, kira-kira sepanjang 4 meter

  7. Pelatih mempunyai tugas khusus dalam latihan nomor 6 di atas.

  8. Setelah latihan dengan garis lurus AB, sekarang lakukan pula latihan dengan garis ABC.


  1. SUKMA TEATER

Sukma teater sangat erat hubungannya dengan tingkat intelektual dan takaran emosi.

  1. OLAH RASA I

  2. OLAH RASA II

  3. OLAH RASA III

  4. IDENTIFIKASI DIRI

Kemungkinan lain dari sekian banyak jenis karakter manusia dalam dunia ini. dalam ketiga jenis latihan sukma diatas, pelatih bertugas mendetailkan sifat ekspresi antara satu dengan yang lainnya, terutama ekspresi yang hampir mirip.

  1. EKSPLORASI UNTUK SANTRAWAN PEMULA

  1. CERITA TERBALIK

Salah satu cara dalam awal pengelolaan kepekaan, khususnya bagi penulis cerita, terdapat pula sistem cara terbalik, yang bukan saja berguna bagi penulis fiksi, tapi juga bagi seniman dari cabang seni lain. cerita terbalik ini kontras dengan teknik asosiasi, walaupun sistemnya hampir sama.

Sistem latihan cerita terbalik ini dilakukan dengan memulai dari akibat menuju sebab. misalnya :

Mengapa ia bunuh diri

Karena putus asa

Mengapa putus asa

Karena putus hubungan dengan pacarnya

Dapat dilihat dengan jelas, bahwa pertanyaan dengan memulai dari akibat menuju sebab menghasilkan satu rangkaian cerita yang tidak terputus.

  1. DARI CICIT BURUNG KE PUISI

Mari kita lihat seorang penyair dengan mengadakan eksplorasi puisi dengan muridnya, melalui cicit burung.

MURID : Hanya dengan bermodalkan potensi murni berupa suara, ia dapat membuat nyanyi pagi yang tidak pernah membosankan.

GURU : Kau tidak mendengar harapan di balik cicit anak burung tadi

(SI MURID KEMBALI MENGHAYATI CICIT BURUNG, SELANJUTNYA DATANG LAGI MENGHADAP SAG PENYAIR)

MURID : Sekarang aku dapat bersyair, tapi tidak terpercaya bagi sekian banyak orang.

GURU : Kau belum hadir dalam suara burung camar. hanya dengan pekikannya yang itu-itu juga, ia adalah penyampai yang terpercaya

(SI MURID KEMBALI MENGHAYATI SUARA BURUNG, LALU KEMBALI LAGI KEDEPAN SANG GURU)

MURID : Tidak kutahu, pada siapa harus menyampaikan syairku Guru.

GURU : Dalam gelombang yang dahsyat, bahkan pada saat bumi ditelan laut pun, seekor burung masih terpercaya untuk mencari daratan

Seakan banyak guru, melahirkan banyak penyair-penyair terkenal meski dia sendiri bukanlah penyair.


  1. BERBAGAI LATIHAN EKSPLORASI


  1. DARI POSE KE POSE (POSTURE)


  1. Peserta eksplorasi di bagi beberapa kelompok dan masing-masing kelompok beranggotakan 4 orang.

  2. Orang I, II, III melakukan pose pada level tinggi, rendah dan madya.

pose orang II menyatakan penyesalan, pose orang III menyatakan keputusasaan, lantas orang IV meniru pose I, II, III dengan berkata “(pose I) Tuhan mengapa nasibku seperti ini, Tuhan (pose II) Aku tidak mengerti maksudmu. (Pose III) kini aku putus asa”.

  1. Penerjemahan yang dilakukan orang IV bukanlah hal mutlak.


  1. KOMPOSISI MANUSIA DENGAN BENDA


  1. Perkenalkan tiga jenis garis : lurus, lengkung dan bersudut (patah

  2. Fungsikan garis tersebut pada bagian tubuh.

  3. Fungiskan ketiga jenis garis tersebut (lurus, lengkung, dan patah) pada bagian tubuh yang lain

  4. Fungsikan lagi ketiga garis tersebut dalam proses gerak.


  1. BAHASA PIRANTI


  1. Peserta eksplorasi membawa piranti yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain

  2. peserta dibagi atas beberapa kelompok

  3. Masing-masing kelompok mementaskan hasil diskusinya

  4. Operator menganalisa hasil masing-masing


  1. YANG KECIL DAN YANG UNIK


  1. Sampaikan kepada eksploran bahwa yang kecil-kecil itu bisa berkekuatan besar dan unik

  2. Suruh eksploran mendayagunakan bagian-bagian tubuhnya yang kecil, tetapi memiliki nilai yang besar dalam ekspresi

  3. Pelatih bertugas membumbui dengan sedikit kontekstual dan humoris.


  1. KOMPOSISI BENTUK DAN BUNYI


  1. Pelatih mengintruksikan supaya menciptakan sebuah mesin penggilingan beras.

  2. Setelah semua unsur penopang mesin penggilingan gabah

  3. Dayung yang berbunyi angin yang bertiup

  4. Setiap peserta harus menghayati perannya.

  5. Adakan terus pergantian peran


  1. MUSIKAL SUKU KATA

Pilih suku kata yang berakhiran agak mendengung, misalnya : um, Bum, Num, dan sebagainya.

  1. KALIMAT DALAM IRAMA GERAK


  1. Ciptakan irama musik dengan alat apa saja

  2. Buat musik yang berirama cepat, peserta harus mengikuti irama

  3. Teknik latihan diganti menjadi kontras


  1. KATA BERSANTAI


Orang I Mengucapkan satu kata, misalnya : Stempel

Orang II Mengulangi kata stempel, tapi ditambah satu kata lagi. Misalnya : Lemari.


  1. OLAH IMAJINASI DAN BERGERAK


  1. Eksploran A membayangkan sedang mengangkat barang yang berat.

  2. Setiba ditangan B, benda imajiner itu berubah bobot jadi ringan


  1. DINDING KHAYAL BATAS PANDANG

Begawan Sivanda di India menciptakan “Dinding khayal batas pandang” dalan ajaran Yoga-nya. dapat dilihat, bahwa proses dalam telepati dan proses eksplorasi persis sama dari urutan nomor 1 sampai nomor 4. perbedaan itu mulai terjadi dalam urutan nomor. dalam telepati, A harus dapat menebak dengan pasti.

  1. Lemaskan seluruh penglihatan

  2. Pikiran dan perasaan

  3. Pejamkan mata

  4. Nisbikan semua warna

  5. Pilih titik putih untuk menjadi pusat perhatian

  6. Lingkaran putih itu diubah menjadi segi empat

  7. Bayangkan satu gosok dalam segi empat putih itu. seluruh sosoknya secara mendetail.


  1. SUARA DI BALIK SUARA

Latihan jenis ini menumpukkan eksplorasi pada pengesahan kepekaan indera pendengaran. semakin sering memusatkan perhatian pada satu objek tunggal, akan semakin terasa kalau masih ada suara lain di balik suara.

  1. BENTUK DI BALIK BUNYI

Jika dilewatkan begitu saja, kita akan menganggap bunyi itu sekedar bunyi. misalkan eksplorasi ditujukan kepada gerak jagat. cobalah duduk dalam kesunyian. dengarkan jengkrik yang berbunyi di tengah sepi malam.

  1. SPONTANITAS DARI PENGALIHAN PERHATIAN


  1. Berbunyilah bersama-sama dengan lagu yang dikenal oleh seluruh peserta

  2. Pada saat bernyanyi, pelatih tiba-tiba menunjuk seorang peserta

  3. Lanjutkan lagi bernyanyi

  4. Pada saat lagu berlangsung, perintahkan lagi seseorang yang lain untuk melakukan gerak.


  1. OBJEK TUNGGAL – SUBJEK MAJEMUK

Misalkan tempat latihan itu adalah sebuah telaga yang tergenang di kaki sebuah bukit batu bertangga, dengan tebing yang tidak terlalu curam.

  1. ANTARA DUA IRAMA PERMAINAN

A marah dengan mengucapkan kata yang serba cepat dengan nada tinggi

  1. ANTARA DUA PERASAAN

A dan B berdialog. A sudah marah sekali. B masih saja tenang

  1. BAHASA KESUNYIAN (SILENT OF VOICE)

Pelatih menerangkan suatu adegan berdasarkan fungsi seni rupa. gambar yang Cuma satu itu telah mewakili sekian banyak kejadian, yakni : pembunuhan, bunuh diri, perkosaan, perampokan, pencurian

  1. GERAK TANPA SUARA (SILENT ACT)


  1. Sebagaimana silent dipahami sebagai kesunyian, maka silent act hanya menggunakan gerak tanpa suara. misalnya : seseorang membakar rokok sambil memandang kesana – kemari.

  2. Cari acting lain yang tidak memerlukan suara, tetapi cukup menarik perhatian


  1. KEADAAN SAMA – TEMPAT BERBEDA


  1. Tugaskan semua peserta untuk meng-akting-kan peranan menunggu’:

  2. Detailkan perbedaan sifat acting antara menunggu bayi lahir dengan acting II, III, dan IV dengan melihat ketidakmungkinan suatu keadaan lain.


  1. TEMPAT SAMA – KEADAAN BERBEDA


  1. Tentukan lokasi latihan sebagai sesuatu, misalnya sebagai teman

  2. Bagi peserta dalam beberapa kelompok

  3. Tugas peserta eksplorasi adalah mencari kontekstualisasi antara tema dan isi dialog dengan adegan yang berlangsung. cari relevansi yang logis.


  1. PERASAAN SAMA – PAMERAN BERBEDA

Eksplator menyuguhkan sebuah peristiwa tragis, misalnya : gagal dalam perjuangan

  1. KESADARAN SUARA

(NAFAS DAN NADA)


Eksplorator menerangkan tentang satu adegan yang mewakili sekian banyak kejadian.


  1. KESADARAN PERAN

Yang dituntut pada kesadaran peran adalah daya cekam acting yang hanya mengandalkan gerak misteri.

  1. JEDA


  1. Pelatih menceritakan sesuatu yang suspensif

  2. Jawabannya pasti “mau”

  3. Maka eksploran disuruh membuat cerita dan bercerita dengan memanfaatkan jeda


  1. SUSPENSI PERAN


Acting yang memancing perhatian, tahu-tahu kita terkibuli. contohnya : dalam film, ia berpakaian jas dan duduk diatas motor A dalam keadaan tidur


  1. PERAN-PERAN RAHASIA


  1. Eksplorator membawa

  1. Mendapat peran, anak yang nakal

  2. Mendapat peran, anak yang baik

  3. Mendapat peran, penghasut dan pintar bersikap manis

  4. Mendapat peran, ibu yang sabar

  1. Eksplorator menciptakan sebuah permasalahan konflik

  2. Dengan adanya tokoh


  1. KOMBINASI

Misalkan Pide menyebut : Kakek, Ibu, Anak; maka Pide harus membuat cerita tentang Kakek-Ibu-Anak dan dirinya sendiri

  1. EKSPLORASI TERPADU

  1. Gerak sempurna

  2. Nafas dengan variasi

  3. Imajinasi

  4. Faktor

Urutan latihannya sebagai berikut :

  1. Tarik nafas

  2. Sambil tetap menahan nafas

  3. Rasakan seakan-akan ada dorongan

  4. Bayangkan dan rasakan adanya beban berat

  5. Gesekan telapak tangan

  6. Sambil melepaskan nafas

  7. Konsentrasi dipindahkan

  8. Lipat lidah

  9. Pertemuan tangan kanan dengan tangan kiri

  10. Genggam kedua telapak tangan dan rasakan beban berat


  1. MARI BERIMPROVISASI

Improvisasi adalah variasi yang timbul saat kita melakukan sesuatu atau ilham yang datang sekonyong-konyong ketika sedang mengutarakan sebuah konsep yang telah disiapkan sebelumnya.

Sesuatu yang lain” dari konsep yang telah disiapkan sebelumnya tersebut, jika coba ulangi kembali pada waktu yang lain pastilah tidak akan sama tepat. kebiasaan berimprovisasi dalam musik semenjak Beethoven pada umumnya mulai berkurang, karena para musisi harus membaca partitur yang telah disiapkan.

Pada halaman 162 Kamus Internasional Populer, kata “Improvisasi” diartikan sebagai “kemahiran yang tidak memakai persiapan sebelumnya. kata lain yang erat kaitannya dengan pengertian improvisasi dapat ditemukan pada halaman 314 Kamus Inggris-Indonesia karangan John M. Echols dan Hasan Shadaily. Ensiplopedi umum halaman 447, tertulis impromptu sebagai suatu ciptaan musik yang mempunyai sifat improvisatoris didalam pembawaannya maupun kelahirannya, yang ada pada umumnya tanpa suatu persiapan yang direncanakan.

Dari uraian-uraian diatas, maka pengertian improvisasi dapat disamakan pergelentangan yang dilakukan tanpa persiapan sebelumnya atau spontan.

  1. IMPROVISASI DALAM TARI

Sejak zaman fajar sejarah, para penari saat melakukan tari upacara telah menunjukkan keahliannya dengan improvisasi-improvisasi yang menampilkan ciri pribadi serta kekuatan mereka masing-masing. kemudian timbul suatu rasa dimana pembakuan gerak dianggap penting untuk pendidikan dan penciptaan tari garapan baru.

Pembakauan gerak tari ini juga dilakukan bagi kepentingan koreografi yang harus diajarkan kepada penari. sebagaimana telah diketahui bahwa sebuah koreografi yang baik harus telah melalui tahapan-tahapan : eksplorasi, improvisasi dan forming. jaman berubah, kecenderungan turut berubah

  1. FUNGSI IMPROVISASI

Improvisasi berguna untuk mengatasi kelalaian penari, atau lupa.

  1. Melatih keberanian dan membangkitkan rasa percaya diri. improvisasi dalam hal ini berfungsi sebagai trapi.

  2. Melatih spontanitas.

  3. Melatih segala kemungkinan gerak tubuh

  4. Mengolah fantasi dan imajinasi

  5. Mengembangkan daya cipta dan kreativitas.

  1. PROSES IMPROVISASI

Proses improvisasi tari adalah sebuah jalinan sambung sinambung yang berawal dari sebuah aksi yang datang dari luar atau dalam diri sang penari.

Improvisator harus telah mengambil keputusan sebelum ia mulai bergerak. ia memutuskan rangsangan lain yang telah mengilhaminya, misalnya tipe tari : komikal, abstrak, dramatic. dalam memutuskan, ia telah mempunyai rencana tentang metode penampilan yang akan dipilihnya, seperti misalnya : simbolik atau representatip

Bila bergerak atas dasar iringan musik, improvisasi yang timbul kurang leluasa, sebab suasana dan warna iringan mendorong interprestasi dan mengidentifikasi gerak dengan cara tertentu.

  1. Ide Muncul Pada Si Penari

Improvisasi dapat terjadi saat ide muncul pada diri penari. ide menuntut pengekspresian. ide ini walaupun tampil secara tidak lengkap apalagi terperinci, tidak berbuat dalam naskah atau dalam konsep koreografi tetap muncul pada diri penari

  1. Muncul Di Saat Latihan

Improvisasi dapat terjadi di saat latihan-sedang berlangsung. biasanya koreografer hanya memberikan garis besar konsep dasar gerapan kepada penari.

  1. Muncul Di Saat Pementasan

Improvisasi dapat terjadi saat pementasan tengah berlangsung, ketika tiba-tiba muncul ide atau inspirasi baru dalam diri penari.

  1. Evaluasi Improvisasi

Improvisasi itu spontan, kreasi sementara, tidak baku menentukan gerak yang “terasa nyaman” dan cocok dengan imajinasi improvisator. frase gerak tersebut dapat ditangkap ulang untuk bahan unsur dasar koreografi. gerak atau frase gerak yang berkembang seperti itu mungkin cocok sebagai titik awal proses improvisasi atau koreografi. penilaian atas apa yang telah terjadi dapat digunakan salah satu atau beberapa kriteria berikut ini :

  1. Bahwa gerak mempunyai makna dan relevansi gagasan terbentuknya tari

  2. Gerak begitu menarik dan memiliki aksi yang orsinal, dinamis dan berpola ruang

  3. Gerak mempunyai potensi untuk dikembangkan

Evaluasi ini menjadi praduga pertimbangan pengetahuan, baik materi dan bentuk yang diperoleh melalui pengalaman.

  1. HUKUM-HUKUM IMPROVISASI

Hukum-hukum yang penting bagi improvisator tari adalah hukum reaksi, hukum urutan, dan hukum pengembangan.

  1. Hukum Reaksi :

Muncul Dealsarte : “… setiap objek yang kita setujui ataupun yang tidak kita setujui, akan membuat badan kita memperlihatkan sikap / reaksinya”.

  1. Hukum Urutan :

Biarkan sikap, adegan dan mimic mempetengahkan lebih dahulu apa yang akan diperbuatnya agar merangsang emosi, rasa, dan ide, kemudian menyusul ekspresi

  1. Hukum Pengembangan :

Perluasan suatu sikap, pemgembangan sejalan dengan penyerahan kehendak emosi.

  1. PERSIAPAN SEORANG IMPROVISASI

Sebelum seorang pembalap motor dapat menjadi juara balap, ia harus belajar mengendarai sepeda angin, kemudian mengendarai sepeda motor dan latihan-latihan disirkuit serta pengetahuan tentang mesin dan sebagainya.

Demikian pula halnya seorang improvisator, dia harus terlebih dahulu mepersiapkan dirinya dengan berbagai persiapan fisik, mental dan intelektual sebelum dapat menjadi seorang penari improvisasi yang baik. dalam tradisi tari Indonesia dahulu, seorang calon penari harus melalui berbagai macam jenjang sebelum dapat menjadi penari yang baik.

  1. Yang Perlu Diketahui Oleh Seorang Improvisator

Pengetahuan dan penghayatan yang harus dikuasai oleh improvisator seperti tertulis di atas dapat diringkas dalam kata wiraga, wirama, risasa dan karsa.

  1. Tugas Seorang Improvisator

Tugas seorang improvisator adalah menciptakan suasana di pentas dengan memanfaatkan ruang dan waktu secara tepat. karena improvisator adalah peraga tari yang ditonton oleh penonton, dengan sendirinya ia memiliki alat-alat peraga yang baik.

  1. Tenaga Luar Diri

  2. Tenaga dalam Diri

  1. TENAGA LUAR DIRI

Seorang penari berada di atas pentas sebagai satu kesatuan dengan pentas. perhatian terhadap kebenaran pentas merupakan kekuatan yang mendasar. perhatian penonton terhadap pentas, tidak saja dibatasi pada bangunan pentas sebagai tempat mementaskan tari, melainkan juga terhadap segala hal yang dapat dilihat oleh mata, misalnya pakaian yang dikenakan penari, rias wajah yang menutup parasnya, dan benda-benda disekitar penari yang menunjang koreografi.

  1. Penafsiran Catatan Tari (Doncescript)

Yang ditanyakan disini, bagaimana catatan tari dengan penari.

  1. Kedudukan Koreografer

Siapa koreorafernya? yang ditelaah latar belakang sosial dan psikologis sang koreografer hingga tarinya bercorak begini atau begitu.

  1. Kedudukan Gerak

Bertalian dengan kedudukan penata tari, kemudian penari menyelam lagi lebih ke dalam, kebagian rumusan koreografer terhadap watak gerak.

  1. Penafsiran Penata Tari

Konsep penafsiran penata tari atau improvisator juga merupakan tenaga luar diri.

  1. Penafsiran Dekorasi

Setelah menelaah paduan diri penari dengan watak gerak, kemudian penari menelaah kedudukan dekorasi dengan dirinya sebagai peran. mewakili benda-benda, berarti memberikan kesan dan daya saran bahwa benda-benda itu bekerja menurut kemauan koreografi.

  1. Penafsiran Pentas, Busana, Rias dan Piranti

Bagaimana nanti pementasan berjalan? pementasan harus lancar mengalir, itu dambaan semua pekerja tari.

  1. TENAGA DALAM DIRI

Seorang improvisator tapi harus memiliki tenaga dalam diri yang terdiri dari : (1) tenaga tubuh; (2) tenaga dirinya; (3) tenaga hati; (4) tenaga imajinasi; (5) tenaga jiwa; dan (6) tenaga akal

  1. Tenaga Tubuh

Seorang penari harus melalui latihan otot dan sebelum badan dapat secara penuh mengungkapkan perasaan. tubuh secara menyeluruh harus menarik, dan bagus. bagaimanapun, latihan dasar-dasar tubuh harus punya pola.

latihan-latihan dasar untuk melenturkan tubuh, bisa dilakukan dengan beberapa cara. yang kita pakai, adalah olah tubuh, samadi, silat, anggar,. dan renang.

  1. Olah tubuh, dengan olah tubuh, penari akan mengenal gerak berirama, mengatur waktu

  2. Latihan samadi. dengan samadi, penari akan mengenal lebih dalam artinya diam, merenungi secara insani.

  3. Latihan silat. dengan silat, penari akan mengenal diri, percaya pada dirinya.

  4. Latihan Anggar. dengan Anggar, penari akan mengenal arti semangat

  5. Latihan renang. dengan renang, penari akan mengenal pengaturan nafas

Selain latihan-latihan diatas, seorang penari harus pula mengetahui pengetahuan yang berhubungan dengan tenaga dalam tubuh ini.

  1. Teknik lari

Teknik lari meliputi prinsip sikap dan prinsip gerak.

  1. Prinsip sikap

a.1. Terbuka (open) : (Kejiwaan extravert)

a.2. Tertutup (Closed) :P (kejiwaan introvert) sikap kebalikan dari sikap benda

  1. Pengolahan Gerak

Koreogafi adalah salah satu seri gambar-gambar, satu lukisan yang menjadi hidup, atau musik yang dikasatmatakan sebuah gerak adalah peralihan dari pose ke pose lainnya.

  1. Pengolahan gerak setempat (On Place)

a.1. Tidak mempergunakan kaki sebagai penyanggah

a.2. Mempergunakan kaki sebagai penyanggah

  1. Pengolahan gerak berpindah tempat (Moving Place)

  1. Jenis Gerak Gaya

Improvisatoris harus mengetahui jenis gerak gaya tangan dan kaki yang terdiri dari :

  1. Sejajar (Paralel)

  2. Berlawanan (Opposition)

  1. Sifat Gerak Gaya

improvisatoris harus mengetahui sifat gerak gaya yang terdiri dari :

  1. Mengalun (Kontinyu)

  2. Patah-patah (staccato)

  3. Mengembang (Divergered)

  1. Bentuk Gerak Gaya


  1. Tenaga Driya

Yang termasuk dalam tenaga driya adalah seluruh panca indera manusia: penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, pengecap.

  1. Mendengar warna. maksudnya, bagaimana melakukan suatu penglihatan dengan mengikutsertakan bunyi dan suara tertentu

  2. Menghitung warna. maksudnya, bagaimana melakukan suatu penglihatan dengan mengikutsertakan pendengaran terhadap hitungan bilangan-bilangan tertentu.

  1. Untuk Mengenal Lapisan Tinggi – Rendah (eksplorasi level)

  1. Rendah (Low)

  2. Sedang (Medium)

  3. Tinggi (High)

  1. Mengenal Elemen Ruang

  1. Arah (Directional)

mengenal eksplorasi jurusan atau arah yang meliputi :

a.1. maju (menguat)

a.2 mundur (melemah)

  1. Jarak (Range)

b.1. dekat atau dompet

  1. Kepadatan (density)

c.1. sempit atau padat

  1. Area (Plane)

mengenal dimensi :

d.1. Panjang

d.2. Lebar (dalam)

  1. Penekanan (Aksen / Focus)

  2. Desain Khusus (Special Design)

  1. Mengenal Ruang dan Bentuk Pentas

  1. Dimensi (Panjang, lebar, tinggi, relativiteit)

  2. Daerah-daerah gerak

  1. Mengenal Elemen-Elemen Estetis Komposisi Tari

  1. Perbandingan (Proportion)

  2. Keseimbangan (Simetris – as.iaetris)

  1. Tenaga Hati

Hati merupakan landasan perasaan. dan perasaan manusia buka kepalang banyak ragamnya. perlambangan tari, tragedy dan komidi, menunjukkan beberapa kehidupan manusia ini ditiangi oleh saat-saat tertawa dan saat-saat menangis.

Melatih hati adalah melatih kepekaan perasaan. jika perasaan seseorang peka, ia sanggup mengatur apa yang datang dalam suasana batinnya, dan bagaimana ia harus memberi reaksi atasnya. jika tidak, perasaan itu hanya terbuang sia-sia

  1. Olah Musikalitas

sediakan waktu khusus untuk menikmati musik-musik serius agar dapat mencintai musik. mendengar musik, sekaligus membiarkan suasana hati luluh di dalamnya. semua musik baik.

  1. Mengenal sifat-sifat hakekat alam

sediakan waktu khusus pulan untuk pergi berkemah ke gunung atau kepesisir pantai, menjadi muhib alam, menikmati hasil seni terbesar yang diciptakan Tuhan buat manusia.

  1. Mengenal dan menghayati berbagai suasana

selain mencintai alam, seorang improvisator tari harus mengenal macam-macam suasana hati.

  1. tingkat atas kesadaran (bevenbewust)

  2. tingkat kesadaran (bewust)

  1. Tenaga Imajinasi

Hati bisa saja bersikap merdeka jika ia mau begitu. biar kepekaan hati telah penuh sesak, tanpa dibimbing oleh kemauan untuk melahirkan, sama saja artinya dengan sia-sia. improvisasi gerak baru mungkin terjadi apabila dalam hati ada kehendak untuk bergerak apa gunanya imajinasi? Imajinasi merupakan api dalam improvisasi

  1. Unsur yang Membangun Fiksi

  2. Cara Pengelolaan Fantasy

  3. Sumber-Sumber Imajinasi

Ted Shawn mengajukan 4 sumber imajinasi yaitu berangkat dari :

  1. Rangsangan melalui mata

  2. Rangsangan melalui telinga

  3. Rangsangan melalui ide, dan

  4. Rangsangan melalui pengetahuan gerak. 4

  1. Tenaga Jiwa

Improvisasi yang dibangun tanpa penjiwaan adalah setali tiga uang dengan sayur tanpa garam. maka, jika imajinasi tadi kita sebut sebagai api, dengan sendirinya tenaga jiwa kita samakan sebagai garam pelengkap rasa. sebelum dapat mengekspresikan emosi, jiwa harus melalui latihan-latihan

  1. Mengenal dan Menghayati Berbagai Temperament

  2. Mengenal dan Menghayati Berbagai Perwatakan / Sifat

  3. Memiliki Pengetahuan Tentang Oantomine, Mimic, dan Acting

  4. Mengetahui Tentang Kinesologi

  1. Tenaga Akal

Seorang improvisator haruslah intelegensi, cerdik, cendikia, dan tangkas latihan-latihan dasar untuk akal bisa membuat seseorang jadi kritis menghadapi berbagai persoalan yang pelik.

  1. Membaca

Membaca bukan sembarang membaca

  1. Olah Raga Otak

Olah raga otak bukan bersifat jasmaniah, tetapi lebih diutamakan yang berhubungan dengan pikiran dan tenaga rohani.


  1. BENTUK GAYA DAN ISI

Seorang improvisatoris harus memahami struktur materi.

  1. Bentuk

Maksud dari analisa bentuk adalah analisa yang berhubungan dengan struktur yang mengatur tata hubungan antara karakteristik gerak satu dengan gerak lainnya, baik scara garis besar maupun secara terperinci.

  1. Klimaks

Dalam tari tradisi Jawa, klimaks ini lebih mirip dengan istilah padhang ulihan, yaitu panjang dan pendeknya

  1. Tata Urutan

Motif gerak telah mempunyai greged tersendiri

  1. Transisi (Sendhi)

Transisi atau gerak penghubung

  1. Pengulangan

Pengulangan suatu motif gerak


  1. Gaya

Gaya berkaitan dengan kwalitas menyeluruh dari sebuah tari.

  1. Pacak

  2. Pancat

  3. Lutut

  4. Wilet

  5. Luwes

  6. Ulat

  7. Irama

  8. Gendhing



  1. Isi

Isi dimengerti sebagai jiwa tari. wujud yang nampak tetap berasal dari dorongan dan getaran dari rasa.

  1. Sawiji

Sawiji atau konsentrasi

  1. Greged

Greged dapat diartikan ungkapan kedalaman rasa

  1. Sengguh

Senguh berarti percaya pada diri sendiri

  1. Orah Mingkuh

Orah Mingkuh berarti teguh hati

Keempat aspek isi tersebut di atas telah banyak, dikemukakan oleh Pangeran Suryobontro.

  1. BERLATIH IMPROVISASI

Apa yang terus menerus dapat dipakai sebagai contoh dari tari tradisi adalah mengenai “disiplin”. misalnya bagaimana seorang penari berlatih untuk dapat menguasai apa yang telah dipesankan oleh gurunya.

Penari-penari atau juga penata tari, apalagi improvisasi yang bermaksud untuk tetap berdisiplin seperti para penari tradisi pada jaman lampau, dapat melihat diri sendiri sampai sejauh mana telah dapat menguasai aspek-aspek tersebut di depan.

  1. Komponen Persiapan Fisik

Untuk lebih memantapkan usaha pengembangan diri menjadi seorang improbvisator tari yang handal, maka pembinaan fisik sangat perlu terus menerus ditingkatkan.

  1. Beberapa Latihan

Contoh berikut ini menawarkan berbagai gagasan latihan improvisasi. pada latihan bagian A, acuan diberikan sesudah setiap-setiap tugas latihan. banyak contoh-contoh penugasan dapat dihubungkan dengan sebuah penetapan rangsang.

Pengamatan tata hubungan dalam pengajian teori di hadapan penonton

  1. Pilih salah satu dari gagasan berikut ini :

  2. Susunlah enam pasangan menari improvisasi secara duet

  3. Pengamat dapat memanipulasi urutan ke enam pasangan, yaitu dalam hal penempatan, waktu dan titik henti, ke dalam kelompok dari pasangan-pasangan yang dapat dihubungkan

  4. Karena setiap pasangan akan melakukan sesuatu yang berbeda pada struktur utama, tata hubungan itu harus ditujukan untuk mencapai kesatuan



  1. PENEMUAN GERAK SECARA SPONTAN

  2. ISOLASI GERAKAN ANGGOTA TUBUH

  3. KAM MACET

  4. DENGAN SETTING, PIRANTI, DAN BUSANA

  5. LINGKARAN MAGIS

  6. BAGIAN DAN KESELURUHAN

  7. ALTERNATIF (PILIHAN)

  8. DENGAN IRINGAN INTERNAL

  9. DENGAN BENDA-BENDA

  10. IHAT – KERJAKAN … DAN KERJAKAN – LIHAT …

  11. SEIMBANG DAN TIDAK SEIMBANG

  12. SEBUTKAN ANGKA

  13. SESEORANG BERKATA

  14. UCAP DAN LAKUKAN

  15. JADI

  16. Ambillah pola lantai dan desain atas yang paling sederhana untuk sebuah komposisi pertamamu

  1. PENUTUP

Dalam melakukan sebuah gerak tari, sumber dasarnya berasal dari tiga unsur, yaitu : ratio (akal), emosi (hati), dan kehendak jiwa).

2 comments:

Anonymous said...

Trimakasih banyak...
cukup medetail sekali ulasan tentang explorasi.

Unknown said...

Post yang sangat bagus

ini yang saya cari mulai dulu.
pembahasan explorasi yang cukup detail sekali.

terimakasih...

salam budaya