Sunday, 12 December 2010

PENYAKIT AKUT CELAH TELINGA TENGAH

Ada dua penyakit akut celah telinga tengah yang sering ditemukan yaitu : otitis media sekretoria dan otitis media supurativa akuta. Kedua penyakit sering didapatkan pada anak-anak dan penyebabnya yang penting adalah penyumbatan tuba Eustachius.

OTITIS MEDIA SEKRETORIA
Otitis media sekretoria merupakan penyebab utama ketulian pada anak-anak.

Patologi
Penyumbatan tuba Eustachius karena pilek, pembesaran adenoid, atau perladangan sinus paranasalis akan menghalangi masuknya udara ke telinga tengah yang terjadi pada waktu menelan. Kemudian sisa udara di dalam telinga tengah diabsorbsi sehingga menyebabkan hampa udara. Sebagai akibat hampa udara ini, gendang telinga akan tertarik ke dalam dan timbul efusi ke dalam telinga tengah.

Gambaran klinis
Penyakit ini merupakan penyebab utama ketulian pada anak-anak dan biasanya tanpa keluhan lain, walaupun mengeluh rasa tersumbat di telinga tanpa disertai nyeri. Tidak pernah keluar cairan dari telinga. Juga didapat keluhan seperti pembesaran adenoid, sinusitis kronika, dan lain-lain. Pada pemeriksaan tampak gendang telinga tertarik ke dalam dan warna gendang telinga berubah menjadi keemasan yang disebabkan oleh cairan di dalam telinga tengah. Apabila terjadi pemasukan udara yang berulang-ulang maka permukaan cairn dapat terlihat.
Pada pemeriksaan garpu tala dan audiometer tampak adanya tuli konduktif. Pemeriksaan hidung dan tenggorok perlu untuk menentukan penyebab dari penyumbatan tuba Eustachius. Penyakit ini jarang didapatkan pada orang dewasa, dan bila terjadi pada satu sisi, harus dicurigai pada satu kemungkinan karsinoma narsofaring.

Pengobatan
Penyebab utama harus diobati, misalnya irigasi antrum dan pengangkatan adenoid.
Cairan dalam telinga tengah dikeluarkan dengan miringotomi dan pengisapan. Penyakit ini menyerang anak-anak pada usia dengan kemungkinan terjadinya hyperplasia limfoid yang maksimal yaitu antara umur 5 sampai 7 tahun. Bila dengan cara pengobatan seperti tersebut masih kambuh, untuk menjamin aliran udara ke dalam telinga tengah dipasang tabung polietilen kecil (grommet) pada lubang yang disebut di gendang telinga sampai resolusi spontan terjadi. Umumnya tabung itu dibiarkan pada tempatnya selama enam bulan sampai fungsi tuba Eustachius normal kembali.

OTITIS MEDIA AKUTA
Otitis media akuta merupakan penyakit yang sering terjadi pada bayi dan anak-anak kecil, lebih sering pada musim dingin dan terutama pada anak-anak yang tinggal di daerah industri.

Pertumbuhan normal telinga tengah dan prosesus mastoid
Otitis media akuta biasanya terjadi pada telinga bagian tengah dengan pncumatisasi normal. Proses pncumatisasi ini dimuali sejak anak dilahirkan. Tiap kali anak itu menelan tuba Eustachius membuka dan dengan jalan ini tekanan udara pada kedua sisi gendang telinga disamakan. Selama tekanan udara itu dapat dipertahankan , sistem ruang udara dalam mastoid akan tumbuh dari arah antrum mastoid. Pertumbuhan ini akan terus berlangsung sampai pada usia 12 tahun. Sel udara itu dilapisi oleh mukosa yang merupakan lanjutan muosa telinga tengah. Karena itulah terjadi suatu rongga udara besar yang dilapisi oleh mukosa. Pada otitis media akuta seluruh mukosa itu akan mengalami perladangan.

Sumber-sumber infeksi
Perladangan telinga tengah biasanya disebabkan oleh kelainan pada nasofaring. Pertama, pada waktu pilek mukosa nasofaring dapat mengalami perladangan dan mikro-organisme terdorong masuk melalui tuba Eustachius sewaktu membuang ingus keras-keras.
Kedua, adenoid yang membesar dan meradang menyumbat muara tuba Eustachius, dengan demikian terjadilah absorbsi udara di dalam telinga tengah dan diganti oleh mukus. Pada suatu saat mukus ini dapat menjadi mukopus.
Ketiga, mukopus dari sinus dapat mengalir ke ruang belakang hidung dan menyebabkan perladangan tuba Eustachius.

Cara penjalaran infeksi
Mikroorganisme dapat sampai ke dalam telinga tengah dari nasofaring atau telinga luar. Umumnya streptokokus, stafilokokus atau pncumokokus.
Infeksi dari telinga luar masuk ke telinga tengah melalui perforasi gendang telinga bersama air sewaktu berenang. Karenanya mukosa akan meradang dan selanjutnya terjadi otitis media yang hebat dengan destruksi struktur dalam telinga tengah.

Patologi
Mukosa yang melapisi tuba Eustachius, telinga tengah dan sel-sel mastoid mengalami peradangan akut. Mukopus terkumpul di dalam telinga tengah dan sel-sel udara. Tekanan dalam telinga tengah makin meningkat, gendang telinga meradang, menonjol dan kemudian pecah pada bagian tengah yang disebabkan oleh nukrosis iskemik. Mukopus kemudian keluar ke telinga luar. Gendang telinga menyembuh dan tuba Eustachius terbuka lagi.
Peradangan biasanya sembuh dengan pengobatan yang efektif dan telinga tengah kembali pada bentuk dan fungsi normal. Tetapi kadang-kadang peradangan terus berlangsung dan diikuti dengan komplikasi.

Gambaran klinis
Keluhan yang muncul adalah nyeri telinga, cairan dari telinga, kurang pendengaran, malaise dan panas.
Nyeri telinga hebat menyebabkan anak terbangun dari tidurnya dan menjerit. Pada bayi sering membenturkan kepalanya pada tempat tidur atau menarik-narik telinganya.
Sering disertai panas sampai 38°C, muntah, mencret dan kadang-kadang kejang.
Keluarnya mukopus dari telinga tengah akan segera mengurangi nyeri telinga. Ini mungkin merupakan keluhan pertama. Ibu penderita melihat bercak kuning pada bantal anaknya dan karenanya akan melihat telinga anaknya.
Pada pemeriksaan gendang telinga tampak tanda-tanda radang akut dalam telinga tengah. Pinggiran gendang telinga dan kaki melcus tampak merah. Kemudian seluruh gendang telinga akan meradang dan kehilangan ciri-ciri normalnya, menonjol dan pecah diikuti dengan keluarnya mukopus ke liang-liang telinga luar. Keluarnya mukopus berdenyut-denyut serta memantulkan cahaya serta terputus-putus disebut “Lighthouse skin”
Prosesus mastoid harus diperiksa akan adanya pembengkakan serta nyeri tekan. Pengobatan yang efisien pada stadium dini pada otitis media akuta akan mencegah berlanjutnya penyakit ini. Perforasi menyembuh, gendang telinga kembali pada bentuk yang normal, demikian pula pendengarannya.

Pemeriksaan
Pemeriksaan bakteriologis hapusan nanah sangat berguna. Dari pemeriksaan ini dapat diketahui mikroorganisme penyebab dan kepekaannya terhadap antibiotika, tetapi otitis media sering sembuh sebelum hasil pemeriksaan selesai.
Otitis media akut hemoragika berkembang sangat cepat. Vesikula tumbuh pada permukaan luar gendang telinga. Dapat terisi oleh serum atau darah. Penderita merasakan nyeri telinga hebat yang diikuti keluarnya cairan yang bercampur darah.

Pengobatan
Istirahat ditempat tidur dan dianjurkan untuk banyak minum. Untuk rasa nyeri diberikan aspirin atau paracetamol. Antibiotika diberikan segera setelah diagnosa ditegakkan. Pemberian penisilin 125 mg per oral selama tujuh hari umumnya dapat menyembuhkan penderita dari otitis media akuta. Pengobatan harus diteruskan sampai gendang telinga dan pendengaran kembali normal.

Tindakan-tindakan khusus
1. Pembersihan telinga
Pembersihan nanah dari liang telinga secara hati-hati yang diikuti pemberian antiseptic lokal dapat membantu mengatasi infeksi. Hal ini dilakukan setiap hari sampai cairan berhenti keluar.
2. MIringotomi
Miringotomi diperlukan bila terdapat penumpukan mukus atau mukopus di dalam telinga tengah yang dapat menyebabkan ketulian terus menerus atau otitis media cepat terjadi lagi. Ini semuanya akan berkurang setelah cairan dikeluarkan dari telinga tengah.

Komplikasi
1. Sukar menyembuh
2. Cepat kambuh kembali setelah nyeri telinga berkurang
3. Ketulian sementara atau menetap
4. Penyebaran infeksi ke struktur sekitarnya yang menyebabkan
- Mastoiditis akuta
- Kelumpuhan saraf fasialis
- Komplikasi intra cranial
- Thrombosis sinus lateralis.

1. Sukar menyembuh
Antibiotika mungkin diberikan kurang dari sepuluh hari sehingga kuman-kuman masih ada di dalam telinga tengah. Mikroorganisme mungkin kebal terhadap penisilin dan dalam hal ini penderita membutuhkan antibiotika berspektrum luas.
2. Cepat kambuh
Kekambuhan yang cepat setelah penyembuhan mungkin disebabkan oleh peradangan pada adenoid atau sinus yang menyebabkan peradangan kembali ke telinga tengah melalui tuba Eustachius karenanya adenoidektomi dan irigasi antrum sering menyembuhkan otitis media yang rekuren, tetapi pada anak-anak dengan keadaan sosial-ekonomi rendah, setelah tindakan itu penderitaan tetap ada. Hal ini dikarenakan hygiene yang buruk.
3. Ketulian
a. Ketulian sementara disebabkan oleh sisa mukus di dalam telinga tengah. Hal ini dapat ditangani oleh aspirasi miringotomi
b. Ketulian menetap dapat timbul setelah serangan otitis media berulang-ulang atau peradangan hebat yang menyebabkan kerusakan rantai tulang pendengaran atau menyebabkan perletakan tulang-tulang tersebut. Karena itu anak membutuhkan alat pembantu mendengar.
4. Penyebaran radang ke struktur sekitarnya
Masdtoiditis akuta
Mastoiditis akuta jarang terjadi sejak antibiotika dipergunakan dalam pengobatan otitis media. Tapi kadang-kadang masih terjadi pada bayi dengan timbulnya pembengkakan pada prosesus mastoid. Pada anak yang lebih besar, bila otitis media akuta tidak mengalami kemajuan selama pengobatan satu minggu sampai sepuluh hari harus dikirim kerumah sakit sebagai suatu kasus yang membutuhkan pertolongan darurat.
Anak biasanya tampak sakit dan mukopus terlihat keluar dari telinga, pembengkakan pada prosesus mastoid dan peradangan pada kulit disekitarnya. Dalam hal ini diperlukan tindakan pembedahan.
Kelumpuhan saraf fasialis
Kelumpuhan saraf fasialis jarang terjadi pada otitis media akuta. Saraf fasialis dilindungi oleh saluran berdinding tulang sepanjang perjalanannya di dalam telinga tengah, tetapi kira-kira 10% dari dinding tulang itu terbuka.
Dalam hal ini bila terjadi otitis media akuta akan mengakibatkan kelumpuhan saraf fasialis. Kelumpuhan ini akan sembuh sempurna bila otitis medianya sembuh.
Komplikasi intra cranial dan thrombosis sinus lateralis
Labirintitis, abses otak, dan thrombosis sinus lateralis dapat terjadi sebagai akibat mastoiditis akuta.

PENYAKIT-PENYAKIT TELINGA LUAR

RINGKASAN ANATOMI
Telinga bagian luar terdiri dari daun telinga dan liang telinga. Kerangka daun telinga dan sepertiga terluar liang telinga luar dibentuk oleh tulang rawan yang elastis, dengan kulit yang meliputinya melekat sangat erat pada tulang rawan tersebut. Kulit pada bagian tulang rawan ini mengandung jaringan subkutan, rambut dan kelenjar serumen. Kulit yang meliputi bagian tulang liang telinga sangat tipis dan melekat pada periosteum tanpa rambut maupun kelenjar. Keadaan anatomi ini menyebabkan serumen atau furunkel hanya terbentuk atau terjadi pada bagian luar liang telinga, sedang proses atresia tulang terjadi di sepertiga dalam liang telinga.

SERUMEN
Serumen merupakan hasil sekresi kelenjar serumen yang terdapat pada bagian tulang rawan telinga. Jumlah serumen yang terbentuk dan konsistensinya sangat bervariasi.
Gambaran klinis. Adanya serumen, walaupun merupakan sekresi yang normal, dapat menyebabkan gangguan pendengaran, nyeri telinga, keluarnya cairan dan vertigo. Jumlah dan konsistensinya beragam, sehingga banyak orang harus membersihkan telinganya (mengirigasi) pada saat-saat tertentu secara teratur.
Serumen yang lunak dapat dikeluarkan dengan mudah dengan memakai aplikator yang dibalut dengan kapas.
Serumen yang keras sebaiknya dilunakkan lebih dahulu sebelum dikeluarkan. Liang telingan ditetesi dengan larutan sabun 10%. Larutan tersebut akan meresap ke dalam serumen dan dibiarkan selama 20 menit. Kemudian dikeluarkan dan diperiksa untuk memastikan apakah telinga telah bersih dari serumen tanpa menimbulkan kerusakan pada gendang telinga, meskipun liang telinga luar dan gendang telinga biasanya tampak agak kemerahan.
Serumen yang sangat keras oerlu dilunakkan selama lima hari sebelum dikeluarkan. Hal ini dilakukan oleh penderita dengan obat yang diberikan oleh dokter dengan cara meneteskannya.
Pengangkatan serumen dengan anestesia-umum kadang-kadang diperlukan apabila kita gagal membersihkan dengan cara irigasi. Irigasi yang dilakukan pada telinga yang terisi penuh dengan serumen keras dapat menimbulkan rasa nyeri hebat. Dalam keadaan seperti ini diperlukan anestesia-umum lebih-lebih bila serumen yang keras tersebut dibungkus oleh lapisan keratin.

PENYAKIT-PENYAKIT
Benda asing
Seorang anak mungkin memasukkan sesuatu ke dalam telinganya sewaktu bermain. Sering didapati merjan atau manic-manik, plastik dan potongan pensil didalam telinga anak. Benda asing tersebut tidak menimbulkan sesuatu gejala.

Pengobatan
Dengan melakukan irigasi biasanya benda asing di dalam telinga dapat dikeluarkan. Kecuali apabila benda tersebut terperangkap jauh di dalam liang telinga. Dalam keadaan seperti ini penderita perlu dikirim pada seorang ahli THT yang akan mengeluarkannya dengan anestesia umum. Besar kemungkinan timbul perforasi pada gendang telinga apabila dipaksakan mengerjakannya di kamar periksa. Benda-benda asing organi seperti kacang, sebaiknya tidak di irigasi sebab air yang dimasukkan ke dalam liang telinga akan menyebabkan kacang tersebut mengembang dan dalam keadaan ini sebaiknya seorang ahli THT yang mengeluarkannya.

Trauma
Trauma pada daun telinga mungkin dapat terjadi pada waktu bertinju atau suatu akibat kecelakaan. Akibatnya timbul hematoma di bawah kulit. Apabila hal ini terjadi maka diperlukan beberapa kali aspirasi untuk mencegah terjadi deformitas pada daun telinga (cauliflower ear) sebagai akibat timbulnya proses organisasi bekuan darah di bawah kulit.
Mungkin timbul laserasi hebat pada lobules sehingga tersobek. Dalam keadaan sepeti ini perlu dilakukan penjahitan sehingga lobules dapat menempel kembali pada daun telinga dan biasanya sembuh dengan sempurna. Antibiotika dapat diberikan guna mencegah timbulnya perkondritis.
Liang telinga mungkin dapat terluka akibat manipulasi alat yang dipakai untuk mengeluarkan serumen. Dengan meletakkan sepotong kain kasa di liang telinga, timbulnya infeksi pada luka tadi dapat dicegah. Pemberian penisilin perlu untuk pencegahan infeksi.

Infeksi
Furunkel (otitis eksterna sirkumskripta)
Keadaan ini dapat terjadi akibat infeksi oleh Staphylococcus aureus di dalam folikel rambut pada liang telinga bagian tulang rawan. Timbul nyeri telinga hebat lebih-lebih apabila daun telinga digerakkan atau disentuh. Liang telinga tampak merah dan bengkok. Kadang-kadang pembengkakan dapat meluas kebelakang telinga sehingga menyerupai keadaan pada mastoiditis akuta. Nyeri telinga hebat juga timbul waktu kita memasukkan speculum telinga ke dalam liang telinga.

Pengobatan
Untuk mengatasi nyeri dapat diberikan Asprin atau Paracetamol setiap 4 jam sekali. Tampon telinga yang dibasahi dengan Gliserin dan Pasta Magnesium Sulfat (B.P) secara berhati-hati dimasukkan ke dalam liang telinga dan diganti setiap hari. Tindakan ini dapat menolong mengatasi infeksi yang berada di dalam folikel rambut. Prlu diberikan penisilin intra muskuler dengan dosis 500.000 unit setiap enam jam sekali.
Apabila penderita sering mengalami kekambuhan, harus dilakukan sapuan hidung untuk dapat menentukan jenis organisma yang terdapat pada hidung. Umumnya berupa jenis-jenis stafilokokus dan salep yang mengandung antibiotik harus diberikan kepada “carrier” ini. Air kemih juga perlu diperiksa untuk mengetahui ada tidaknya glikosuria.

Otitis eksterna difusa
Dapat mengenai baik satu telinga maupun keduanya. Apabila terjadi unilateral, biasanya sekunder, akibat adanya radang telinga tengah. Apabila terjadi bilateral, mungkin akibat infeksi bakteri atau jamur, iritasi akibat suatu bahan kimia atau merupakan bagian daripada kelainan kulit ditempat lain secara umum. Sering kelainan ini dapat timbul akibat tekanan jiwa.

Infeksi bakteri
Biasanya terjadi setelah adanya goresan kulit akibat pemakaian kait yang tajam sewaktu pengangkatan serumen. Kemudian timbul iritasi sehingga penderita terpaksa mengaruk-garuk telinganya lagi. Nanah terkumpul di dalam liang telinga sehingga kulit merah dan bengkok.

Infeksi jamur
Biasanya terjadi setelah berenang terutama di daerah tropis dan akibat infeksi Aspergillus niger. Lang telinga menjadi penuh kotoran yang berwarna putih dengan bercak-bercak hitam. Iritasi akibat bahan kimia seperti cat rambut dan antibiotika lokal dapat menimbulkan suatu demartitis lokal.

Gambaran klinis
Kedua telinga dirasakan sangat gatal, penderita berkeinginan untuk terus menggaruk telinga terutama pada waktu menjelang tidur. Timbul cairan dan kadang-kadang dirasakan kurang pendengaran. Liang telinga penuh dengan kotoran (debris) dan kulit liang telinga ini mengalami perladangan. Kurangnya pendengaran akan segera teratasi setelah liang telinga dibersihkan.

Pengobatan
Telinga dibersihkan dengan hati-hati dan dimasukkan sehelai tampon telinga yang telah dibasahi dengan merkurokkrom 1% cara ini dapat menolong penderita dan dapat diulangi setiap hari sampai perladangannya teratasi. Infeksi Aspergillus niger memerlukan tampon telinga yang di basahi dengan larutan Acidum Salicylicum 2% di dalam spiritus atau dengan larutan Nystalin. Perlu dijaga agar telinga tidak kemasukan air selama satu bulan.

Perikondritis akut
Perikondritis akut merupakan infeksi yang hebat. Radang dapat mengenai tulang rawan setelah operasi mastoidektomi radikal. Dalam operasi tersebut, sewaktu orifisium dilebarkan, liang telinga tulang rawan akan terbuka dan kemudian dapat diikuti dengan terinfeksinya tulang rawan tersebut.

Gambaran klinis
Penderita sangat menderita akibat rasa nyeri yang hebat pada daun telinga. Daun telinga menjadi merah dan bengkok. Lobules tidak ikut terkena proses.

Pengobatan
Secepatnya diberikan tetraksilin 250 mg tiap enam jam sekali selama sepuluh hari. Daun telinga perlu diperiksa setiap hari untuk melihat kemungkinan terjadinya abses yang memerlukan tindakan insisi untuk mengeluarkan nanah di dalamnya. Penyakit ini sering menimbulkan deformitas daun telinga akibat adanya jaringan parut.

Tumor Telinga Luar
Daun telinga
Jinak
Sering timbul papiloma pada orifisium liang telinga. Ini merupakan kutil biasa dan ekstirpasi dapat dilakukan dengan anestesia lokal.

Ganas
a. Karsinoma dapat timbul setelah adanya ulkus roden atau pada daerah yang mengalami keratosis. Jenis karinoma yang sering dijumpai pada daun telinga adalah karsinoma sel basal lebih sering tumbuh pada bagian lain permukaan. Biasanya berbentuk papiliferus dengan ulserasi ditengahnya yang mudah berdarah apabila tersentuh. Pada stadium dini tidak dirasakan adanya nyeri. Tetapi setelah karsinoma menyerang tulang rawan penderita menjadi sangat menderita akibat rasa nyeri yang hebat.
b. Ulkus roden terjadi pada orang yang bertahun-tahun bekerja dibawah terik matahari. Bentuk ulkus khas, dengan tepi yang rata disertai terbentuknya krusta di tengah ulkus.

Pengobatan
Radioterapi diberikan kepada karsinoma dini yang dangkal. Karsinoma yang telah meluas dan mengadakan invasi ke dalam tulang rawan memerlukan ekstirpasi sebagian atau seluruh daun telinga.

Liang telinga luar
Jinak
Osteomata tumbuh didalam liang telinga bagian tulang. Tumor ini biasanya tidak bertangkai dan berbentuk dari tulang yang padat. Sering terjadi pada orang yang gemar berenang dan biasanya didapati dua atau lebih tumor pada tiap telinga.

Gambaran klinis
Biasanya penderita tidak merasakan apa-apa jika tumornya masih kecil. Osteomata dapat tumbuh dan menyebabkan tertahannya serumen pada permukaan gendang telinga. Otitis eksterna dapat terjadi akibat osteomata tersebut dan pada keadaan ini sebaiknya tumor diangkat.

Ganas
Karsinoma dapat tumbuh dalam liang telinga luar atau akibat invasi tumor yang berasal dari telinga tengah. Penderita akan merasakan nyeri yang hebat pada telinga. Cairan yang keluar dari liang telinga adalah nanah yang bercampur darah. Kadang-kadang dapat mengakibatkan kelumpuhan saraf fasial. Dalam situasi seperti ini mastoidektomi radikal perlu dilakukan dan kemudian diikuti dengan radioterapi.

KETULIAN PADA ANAK KECIL

PENDAHULUAN
Kita membicarakan tentang pengaruh tuli permanen pada anak kecil. Ketulian sementara pada anak-anak akan dibicarakan lain kali.
Kejadian ketulian jenis ini adalah 1 : 10.000 penduduk. Biasanya ibu membawa anaknya bukan karena tidak dapat mendengar tetapi karena anak tidak dapat berbicara. Sebelum membicarakan hal ini dan membicarakan metode penyidikan terhadap kelainan tersebut kita harus membicarakan lebih dahulu bagaimana seorang anak dapat mengerti bicara dan bahasa.

PERKEMBANGAN BICARA DAN MENDENGAR NORMAL
Bayi yang baru lahir memberi reaksi atas sunyi yang keras dengan refleks moro. Ia belum dapat menentukan arah bunyi. Pada usia 4 bulan pertama ia menjadi biasa dengan suara bising disekelilingnya dan pada akhir periode ini ia mulai dapat menghubungkan bunyi tertentu dengan benda atau orang tertentu. Ia akan menoleh ke arah bunyi dentingan sendok dengan mangkok makanannya. Ia akan menoleh ke arah gemerincing. Tetapi ia hanya menoleh pada bunyi sebatas telinga dan tidak dapat menentukan asal bunyi yang berasal diatas kepalanya. Pada usia 6 sampai 8 bulan anak yang normal akan mencoba-coba bersuara. Ia akan mengucapkan bunyi seperti ma ma ma dan da da da dan ba ba ba, diulang-ulang dengan gembira, ia tidak saja mencoba huruf hidup atau huruf mati tapi juga mencoba-coba bermacam-macam nada sehingga sering ia dapat didengar sebagai mencampur adukan suara. Adalah wajar bila anak bersuara secara spontan, tetapi hal ini hanya dapat berlangsung apabila ia dapat mendengar suaranya sendiri. Dengan kata lain suara adalah umpan balik bagi anak melewati kerangka tubuhnya ke organ pendengaran. Ini adalah cara mengatur suaranya sendiri.
Pada usia sekitar 12 bulan rata-rata anak dapat mengucapkan kata pertamanya. Berangsur-angsur sekitar 6 bulan berikutnya ia menambah lima kata lagi. Pada usia 2 tahun ia telah mempunyai perbendarahaan sebanyak dua puluh empat kata dan pada usia 3 tahun ia mempunyai tiga ratus kata. Pada usia antara 3 dan 5 tahun bahasa telah terbentuk. Reaksi terhadap bunyi pada rata-rata anak disarikan dalam tabel I sebagai berikut :
Tabel I
Setelah lahir : reaksi terkejut terhadap bunyi yang keras
Usia 4 bulan : menoleh pada suara berarti sebatas telinga
Usia 6 – 8 bulan : mengoceh ma ma ma, dsb.
Usia 1 tahun : satu kata
Usia 18 bulan : enam kata
Usia 2 tahun : dua puluh empat kata
Usia 3 tahun : tiga ratus kata
Usia 3 dan 5 tahun : berbahasa
Penting untuk diketahui bahwa proses diatas hanya dapat dilakukan oleh anak dengan kecerdasan normal. Tabel diatas merupakan kemampuan rata-rata untuk anak dengan I.Q. 100
Kesulitan yang dihadapi dokter adalah menentukan apakah anak tidak dapat berbicara karena tuli atau karena terkebelakang mentalnya atau afasia.
Malangnya anak yang terkebelakang tidak dapat melalui tahap pendengaran pada umur yang sesuai, karena lingkungannya mungkin terlalu sempit sehingga ia tidak dapat bereaksi terhadap bunyi yang lemah pada jarak jauh.
Tahap-tahap perkembangan fisik pada anak yang normal ialah sebagai berikut :
Tabel II
Memfokuskan mata : enam minggu
Mengangkat kepala : tiga sampai empat bulan
Duduk tanpa dibantu : enam sampai delapan bulan
Berdiri : sepuluh sampai dua belas bulan
Berjalan : dua belas sampai empat belas bulan
Makan sendiri : dua belas sampai delapan belas bulan
Bersih dan kering : dua sampai tiga tahun

PENYAKIT TULI BAWAAN
Kebanyakan tuli bawaan adalah tuli saraf atau tuli persepti. Beberapa jenis menurun dalam keluarga (misalnya sindroma Waardenburg – warna iris berbeda, bercak putih pada rambut, dan tuli perseptif). Sebagian kasus karena ibu mendapat bahan ototoksis pada stadium pembentukan telinga (enam sampai dua belas minggu usia kehamilan) hal ini terjadi pada anak dengan ibu yang menderita rubella. Kadang-kadang tuli akibat ibu menderita lues.
Banyak kasus akibat kekurangan oksigen (hipoksi) pada saat lahir. Hal ini mungkin akibat faktor inkomtabilitas rhesus atau asfiksi perinatal; pada kedua kejadian ini penyebab tuli ialah kekurangan oksigen dan kematian sel saraf. Walaupun penyebab kematian pada anak-anak dapat dikelompok-kelompokkan, tetapi sebagian besar penyebab belum diketahui dengan jelas.

PEMERIKSAN TERHADAP ANAK TULI
Telah disebutkan bahwa tugas dokter dalam menentukan anak tuli adalah sukar. Yang dicoba ditunjukkan ialah kemampuan anak yang terhambat akibat kurangnya pendengaran. Hal ini mungkin sangat sukar, sehingga diperlukan kerjasama dengan bagian lain. Suatu tim penilai biasanya terdiri dari ahli anak, ahli psikologi, guru tuna rungu, dokter sekolah dan ahli THT. Tidak seorangpun dari mereka lebih penting dari pada yang lain.
Biasanya seorang anak kecil diperiksa oleh beberapa orang, sementara itu reaksinya terhadap bunyi diamati oleh seorang dari anggota tim yang berada seruangan dengan si-anak. Anggota yang lain berada di luar; pada kamar observasi yang mempunyai saluran komunikasi. Sebelum reaksi terhadap bunyi ditentukan, anggota tim mengajukan pertanyaan pada ibu. Keterangan yang diperlukan ialah:
1. Apa yang menyebabkan ibu curiga kalau anaknya tuli? Bagaimana reaksinya terhadap suara?
2. Pada usia berapa anak mencapai tahap-tahap kepandaian? Bagaimana dibandingkan dengan suara kembarnya?
3. Apakah ada riwayat ketulian dalam keluarga?
4. Apakah ibu sakit pada saat kehamilan bulan kedua/ketiga? Apakah saat itu mendapat obat? Apakah ibu rhesus positip atau negatif ?
5. Apakah umur kehamilannya cukup? Apakah ada toksemia?
6. Apakah kelahirannya berjalan normal? Apakah ia segera bernafas dan menangis? Apakah ada tanda-tanda kekurangan oksigen (hipoksi perinatal)
7. Apakah anak pernah sakit keras?
Sesudah mendapat jawaban atas pernyataan tersebut dilakukan pemeriksaan pada anak. Pada pemeriksaan fisik dicatat keadaan umum dan kontrol serta stabilitas otot. Telinga, hidung dan tenggorok diperiksa untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab tuli konduktif. Mata, jantung dan paru-paru diperiksa untuk mengetahui adanya kelainan.
Sementara ibu ditanyai anak dibawa ke ruang pemeriksaan untuk bermain-main. Selanjutnya anak dirangsang oleh bunyi dengan bermacam-macam nada dan intensitas, dari segala sudut dan reaksinya dicatat oleh pengamat. Jawaban yang positif adalah yang memuaskan bagi semua anggota team.
Untuk anak sampai usia 9 bulan uji meliputi bunyi :
- Dentingan sendok dengan mangkok
- Gemerincingnya nada tinggi dan rendah
- Kertas diremas-remas
- Dering be;l
- Kotak musik yang dimainkan
- Memanggil namanya
- Suara desis
Bunyi-bunyi tersebut diperdengarkan sebatas telinga untuk mengetahui reaksi masing-masing telinga dengan menoleh ke sumber bunyi. Sampai usia 9 bulan anak belum dapat melokalis bunyi yang tidak diperdengarkan sebatas telinga. Sesudah usia 9 bulan bermacam bunyi dapat dipakai termasuk musik dan percakapan orang dengan pengeras suara, gendering, gemerincing, dan silofon. Apabila anak lebih besar ia dapat dibiasakan bermain. Dalam permainan ini bila anak mendengarkan sesuatu ia harus melakukan sesuatu gerakan pula misalnya mengambil kelereng dan memasukkannya kedalam kotak atau memindahkan boneka dari suatu kotak mainan. Rangsangan bunyi dapat bermacam-macam frekuensi dan intensitas, kerasnya bunyi dapat diukur dengan alat pengukur kekerasan bunyi. Dengan cara ini kita dapat membuat audiogram sederhana.
Pembuatan audiogram nada murni dengan memakai head phone dan audiometer ini tidak selalu dapat dibuat bila anak belum berusia 4 tahun atau lebih. Walaupun demikian demi kepentingan penderita ketulian harus di diagnosa pada setiap umur, dan sangat terlambat bila usia sampai 4 tahun belum diketahui dengan pasti derajat ketuliannya. Dikatakan terlambat karena pengembangan bicara sebagai reaksi atas suara akan segera berlalu. Setelah usia 4 tahun hanya tinggal delapan belas bulan lagi bagi si anak untuk dapat berbicara atau berbahasa, walaupun anak sangat cerdas dan guru penuh perhatian, waktu sependek itu tidak akan cukup. Sesudah usia 5 tahun anak mulai kehilangan kemampuannya untuk mengembangkan bahasa. Dari apa yang telah dibicarakan nampak bahwa diagnosa ketulian pada sat kunjungan pertama. Bila hal ini terjadi ibu dan anak perlu datang berulang kali sampai pemeriksa dapat menentukan anak tersebut tuli atau tidak.

PENGOBATAN
Hasil diagnosis biasanya menunjukkan tuli saraf yang berat, yang pada umumnya lebih berat terhadap frekuensi tinggi dari pada frekuensi rendah. Hal ini berarti bahwa anak lebih mudah mendengar huruf hidup dari pada huruf mati. Huruf mati frekuensinya tinggi intensitasnya rendah dan huruf hidup frekuensinya rendah dan intensitasnya tinggi.
Bila ia harus mendapat alat pembantu mendengar, pengerasan suara pada frekuensi tinggi harus lebih kuat dari pada frekuensi rendah.
Apabila ketulian telah diagnosa dan anak diberikan alat pembantu mendengar. Alat pembantu mendengar dipasang pada tiap-tiap telinga karena lebih menguntungkan masing-masing telinga mempunyai alat sendiri untuk mendapatkan suara stereo. Walaupun belum pernah dibuktikan, kebanyakan anak tuli dapat mendengar lebih baik dengan suatu alat pembantu mendengar biasa yang kabel penerimanya berbentuk Y untuk kedua telinganya. Pemakaian alat pembantu mendengar dengan kabel Y tidak dapat mengatasi dengan sempurna ketuliannya tetapi yang sangat penting ialah segera mulai mendidik Ibu dan Anak dalam pemakaian alat pembantu mendengar. Oleh karena itu kebanyakan pemerintah setempat menyediakan fasilitas latihan bagi ibu dan anak dan pendidikan pra sekolah bagi anak-anak tuli ini. Mula-mula Ibu dan anak mengunjungi sekolah secara perorangan sekali atau dua kali seminggu dengan seorang guru bagi anak yang tuli. Kemudian anak masuk taman kanak-kanak dan mendapat pendidikan bersama dengan anak lain-lain. Ini biasanya dilaksanakan pada usia 2 sampai 2 tahun.
Bila anak tuli sudah diketahui sejak dini, latihan mendengar dimulai segera sehingga anak kelak dapat dididik di sekolah biasa dengan anak yang lain yang dapat mendengar. Disini tentu merupakan tempat yang ideal baginya. Walaupun demikian banyak anak dengan tuli-berat untuk pendidikan formalnya hanya dapat dilakukan ditempat tertentu dengan pelatih bicara. Guru harus mendapat latihan khusus untuk mengajar anak tuli. Kelas harus kecil, biasanya sekitar delapan anak dalam satu kelas. Pendidikan disini selalu merupakan proses yang lambat dan anak tuli ditentukan oleh undang-undang harus tetap sekolah sampai usia 16 tahun.
Dalam lima puluh tahun terakhir pendidik anak tuli maju dengan pesat, apabila lima puluh tahun akan datang kemajuan tetap terjadi, maka hambatan sosial yang serius akan berakhir.

GEJALA-GEJALA PENYAKIT TELINGA

KELUHAN PENYAKIT TELINGA
Keluhan penyakit telinga yang penting adalah nyeri telinga, kurang pendengaran, otorea, vertigo dan tinnitus.

Nyeri Telinga
Nyeri telinga biasanya karena ototitas media, furunkel atau sumbatan serumen. Bila pada pemeriksaan telinga ternyata normal, harus diingat bahwa nyeri pada telinga dapat sebagai akibat dari penyakit ditempat lain seperti pada saluran nafas bagian atas, karsinoma sepertiga lidah bagian belakang, karsinoma tonsil, atau karena karies geraham.

Kurang Pendengaran
Orang dewasa yang sudah lanjut usia sering tidak mau mengakui pendengarannya berkurang sehingga teman-temannyalah yang akan menganjurkan untuk mendapatkan pertolongan. Mendengar pembicaraan orang lain menjadi sulit karena hilangnya diskriminasi suara dan semuanya yang terdengar seolah-olah teredam.
Orang dewasa mudah membutuhkan pendengaran yang baik untuk pekerjaannya, sehingga ia akan berusaha untuk mendapatkan pertolongan sedini mungkin.
Pada anak-anak kekurangan pendengaran mungkin dapat diketahui pada waktu melakukan uji audiometric rutin disekolah atau karena gurunya melaporkan bahwa anak itu kurang perhatian atau mundur dalam pelajarannya. Orang tuanya mungkin akan mengeluh bahwa anak tidak patuh atau anak harus mengeluarkan suara televisi agar dapat mendengarnya.

Otorea
Sekret dari telinga dapat cair, purulen, mukopurulen, berbau busuk, atau ada bercak darah.
Secret yang serosa (cair) biasanya karena otitis eksterna difusa dan sering menimbulkan krusta pada orifisium liang telinga luar.
Secret yang purulen berasal dari furunkel liang telinga luar.
Secret yang mukopurulen berasal dari telinga bagian tengah yaitu otitis media supurativa akuta dan otitis media supurativa kronik yang jinak. Warnanya kuning pucat, lengket dan tidak berbau.
Secret yang berbau busuk menunjukkan adanya kolesteatoma pada atik atau granulasi marginal.
Secret dengan bercak darah menunjukkan adanya polip telinga atau otitis media akuta dengan pendarahan dalam telinga tengah. Karsinoma telinga dapat juga menyebabkan pendarahan, tapi hal ini jarang terjadi.

Tinitus
Tinitus sering dikeluhkan, terutama pada orang tua yang menderita presbikusis. Tinnitus menimbulkan rasa cemas pada penderita, terlebih pada waktu malam ketika penderita berusaha untuk tidur. Biasanya penderita tidak mempunyai kelainan ditelinga atau disaluran nafas bagian atas, tetapi tinnitus ini dapat timbul pada otosklerosis dan pada otitis media kronik.

Vertigo
Vertigo adalah suatu sensasi abnormal mengenai adanya gerakan keadaan sekitar terhadap penderita terhadap keadaan sekitarnya.

PEMERIKSAAN KLINIS
Inspeksi luar
Untuk dapat melihat dan mempelajari keadaan telinga diperlukan cahaya yang baik. Pada orifisium dapat ditemui krusta atau secret akibat otitis eksterna. Orifisium ini dapat menjadi lebar pada operasi mastoid atau bengkok dan menyempit karena furunkel. Daun telinga harus ditarik ke depan untuk melihat jaringan parut akibat operasi mastoid terdahulu. Bila seorang penderita nyeri telinga akut, maka pembengkakan atau perlunakkan diatas prosesus mastoid harus dicari.

Pemeriksaan dalam
Untuk mendapatkan pandangan yang jelas terhadap gendang telinga, daun telinga dan kartilago liang telinga bagian luar, harus ditarik ke atas dan kebelakang. Hal ini untuk mendapatkan suatu garis lurus dari orifisium sampai kegendang telinga. Pada bayi, daun telinga harus ditarik ke depan dan ke bawah.
Pada anak sering sulit untuk memeriksa telinga walaupun sudah berhati-hati. Mungkin hal ini disebabkan :
1. Liang telinga penuh dengan serumen
2. Liang telinga terlalu sempit
3. Spekulum terlalu besar dan tidak dapat masuk ke bagian tulang liang telinga luar. Kadang-kadang kulit mengembang pada ujung speculum sehingga menghalangi pandangan.
Ada dua perangkat alat yang biasanya digunakan untuk pemeriksaan telinga. Auriskop listrik akan memperluas pandangan terhadap gendang telinga dan dapat digunakan tanpa latihan khusus. Pemakaian alat ini memerlukan kedua tangan sehingga tidak dapat untuk mengambil serumen. Dalam klinik otology diperlukan cermin kepala, lampu yang difokuskan, dan speculum telinga Siegel. Mula-mula memang sulit menggunakannya, tetapi setelah diberikan sedikit petunjuk mahasiswa akan dapat menggunakannya dengan mudah.
Keuntungan yang utama adalah :
1. Liang telinga dan gendang telinga dapat dilihat tanpa speculum bila liang telinga cukup lebar.
2. Otologis masih mempunyai satu tangan yang bebas untuk membersihkan liang telinga walaupun speculum diperlukan.
Kerugiannya adalah banyaknya alat yang dipakai untuk suatu pemeriksaan yang sederhana. Penting juga untuk menambahkan lensa pada speculum agar membesar penglihatan pada gendang telinga. Bila ini tidak dilakukan, perforasi dapat luput dari pengamatan.

Gambaran normal gendang telinga
Bagian terbesar gendang telinga adalah pars tensa yang berwarna abu-abu pucat, berupa selaput tipis yang meregang dan melekat pada cincin timpani. Pars flaksida suatu bagian gendang telinga yang menuruni daerah atik, lebih lentur dan lebih tebal. Pada pusat gendang telinga terdapat manubrium malei yang tampak putih, berbeda dengan warna gendang telinga lainnya. Prosesus lateralis maleus yang pendek, proyeksinya terletak disebelah lateral ujung atas manubrium malei dan penebalan dalam gendang telinga (disebut plika maleolaris anterior dan posterior) dan mengarah ke depan dan belakang prosesus lateralis. Suatu berkas cahaya terbentuk segitiga berjalan ke arah bawah dan ke depan umbo pada ujung bawah manubrium malei.

Pemeriksaan telinga dengan mikroskop operasi
Dalam klinik otology modern sangat penting untuk melihat semua kuadran gendang telinga dengan menggunakan mikroskop. Nanah dan debris akan dapat diaspirasi dan penyakit pada atik, tepi, atau pusat gendang telinga dapat dilihat dengan pasti.

Mobilitas gendang telinga
Perforasi yang menutup dan jaringan pusat akan tampak apabila gendang telinga digerakkan dengan memberikan tekanan positif dan negatif. Dalam hal ini harus digunakan speculum yang sama besarnya dengan lumen liang telinga. Suatu lensa pembesar dengan sisi yang berhubungan dengan bola penghisap diletakkan pada mulut speculum. Penekanan bola akan menyebabkan gendang telinga bergerak. Pemeriksaan jalan nafas bagian atas merupakan langkah yang penting dalam penelitian keluhan-keluhan telinga. Pada anak-anak, adenoid dan sinusitis dapat menyebabkan otitis media yang berulang. Pada orang dewasa, karsinoma ruang belakang hidung dapat menyebabkan tuli kondukti.

UJI PENDENGARAN
Mengukur dan menentukan lokasi ketulian
1. Melakukan uji reaksi penderita terhadap suara bisik, merupakan petunjuk kasar akan adanya ketulian. Telinga penderita yang tidak diperiksa harus “ditutup” dengan menggesekkan kertas di muka telinga tersebut. Penderita tidak boleh melihat ke arah pemeriksa dan harus mengulang sejumlah kata-kata seperti “cat”, “ban” atau “hak” yang dibisikkan pada telinga yang diuji. Jarak berjauh pada telinga yang masih memungkinkan kata-kata terdengar dan dicatat. Ruangan yang sunyi merupakan hal yang penting untuk dapat berkonsentrasi dan mengabaikan suara yang penting untuk dapat berkonsentrasi dan mengabaikan suara yang lain. Telinga yang normal dapat mendengar bisikan pada jarak 5 kaki atau 1,5 meter.
2. Melakukan uji reaksi penderita terhadap suara percakapan. Uji yang dilakukan dengan cara yang sama. Pada uji ini dipakan suara percakapan sehari-hari yang dengan telinga yang normal dapat didengar pada jarak 30 kaki atau 9 meter.

Uji weber
Tangkai garpu tala diletakkan pada pertengahan dahi. Gelombang suara akan melalui tengkorak menuju kedua telinga dan akan terdengar sama keras bila pendengaran normal. Tuli konduktif pada satu telinga akan menyebabkan getaran yang terdengar lebih kuat pada sisi yang sakit pada tuli perseptif yang unilateral, suara akan terdengar lebih baik pada sisi yang sehat.

Mekanisme
Konduksi melalui tulang terdiri dari dua komponen :
1. Langsung, ke kohlea
2. Tak langsung, ke telinga tengah
Komponen tak langsung, sebagian besar ke kohlea, tapi sebagian besar menyebar ke telinga luar. Pada penyakit telinga dalam, bagian kohlea komponen tak langsung terlalu lemah untuk merangsang kohlea sehingga suara menjadi lebih keras pada telinga yang baik. Pada penyakit telinga tengah, bagian tengah komponen tak langsung tidak dapat menyebar ke dalam telinga luar sehingga akan bertambah ke bagian kohlea. Hal ini menyebabkan suara terdengar lebih keras dalam telinga yang sakit.

Uji Rinne
Uji ini menunjukkan apakah ketulian bersifat konduktif atau perseptif. Kaki garpu tala diletakkan didepan telinga dan tangkainya kemudian diletakkan pada prosesus mastoid. Penderita dimintanya untuk membandingkan intensitas suara yang terdengar pada kedua posisi itu. Penderita dengan tuli konduktif mendengar suara lebih baik bila garpu tala diletakkan diatas prosesus mastoid daripada di depan telinga. Pada tuli perseptif sebaliknya.

Konduksi mutlak melalui tulang
Jarak waktu yang diperlukan penderita untuk mendengar getaran terhitung dari garpu tala diletakkan pada prosesus mastoid dibandingkan dengan waktu yang terdengar oleh pemeriksa. Pada tuli konduktif jarak waktu penderita mendengar garpu tala memanjang, sedangkan pada tuli persepti memendek.

Audiometri
Audiometri adalah suatu alat elektronik yang mengeluarkan nada murni dengan memakai osilator, intensitas suara yang dihasilkan dapat diubah-ubah dan diukur dalam decibel. Suara bicara normal terdengar pada spektrum frekuensi 500, 2000, 4000 putaran detik.
Dalam pengambilan audiogram diperlukan ruangan sunyi yang harus dimiliki oleh setiap klinik otology. Di luar rumah sakit cukup dilakukan dengan pada ruangan sunyi dan jauh dari keramaian lalu lintas. Penderita memakai ear phone yang dihubungkan dengan audiometer. Penderita mendengarkan suara yang pertama terdengar sampai tak terdengar lagi. Nilai pengukuran kedua nilai ambang ini adalah kekurangan pendengaran untuk frekuensi itu. Hal ini mula-mula diukur untuk konduksi melalui udara dan kemudian melalui tulang pada tiap-tiap frekuensi.

Friday, 3 December 2010

Jika Bebas, The Titans Tantang Ariel Sepanggung


Sebagai sahabat yang pernah bergabung di Peterpan, Indra The Titans berharap Ariel bisa bebas dari ancaman hukuman pengadilan. Karya Ariel, menurutnya banyak ditunggu para pecintanya.
"Kita pernah bersama 6 tahun, terlepas kita dulu pernah ada masalah, saya sebagai teman ingin Ariel bebas, dia musisi yang banyak ditunggu banyak orang," ungkap Indra saat ditemui di DAHSYAT, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (2/12).
Kalau benar-benar bebas, Indra yang dipecat dari Peterpan bersama Andika itu akan menantang Ariel untuk tampil sepanggung.
"Kalau bebas, saya mau tantang dia manggung lagi. Saya yakin dia pengen bebas dan manggung bersama Peterpan," tegasnya.
Indra pada 4 November 2006, bersama Andika, resmi keluar meninggalkan Peterpan dan kemudian membentuk band baru, The Titans. Sempat terjadi suasana perselisihan akibat kejadian tersebut.
"Aku sebagai teman, apapun yang terjadi yang terbaik buat dia, aku pribadi, sempat bareng 6 tahun. Ariel jenius dalam musik. Hasil gimana menurut hukum, di mata gue Ariel fenomenal, pengen Ariel bebas," sambungnya. (kpl/gum/dar)