Sunday 11 July 2010

MANFAAT KETERAMPILAN MEMBACA

MANFAAT KETERAMPILAN MEMBACA

Bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan antara satu dengan yang lainnya diperlukan adanya suatu komunikasi. Bahasa merupakan sarana komunikasi yang utama dalam menyampaikan gagasan-gagasan, ide, perasaan dan pikiran.
Keterampilan berbahasa sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Manfaatnya dapat kita rasakan jika ada informasi yang ingin kita sampaikan kepada orang lain. Informasi yang disampaikan sangat berpengaruh dengan cara kita menyampaikan informasi tersebut. Jika keterampilan berbahasa kita baik, maka informasi yang ingin kita sampaikan akan diterima dengan baik pula. Maka dari itu, perlu adanya keterampilan berbahasa.
Keterampilan berbahasa adalah keterampilan seseorang untuk mengungkapkan sesuatu atau ide kepada orang lain, baik secara lisan maupun tulisan. Keterampilan berbahasa Indonesia dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Keterampilan reseptif adalah keterampilan berbahasa yang dilakukan seseorang untuk memperoleh informasi secara lisan dan tulisan.
b. Keterampilan produktif adalah keterampilan berbahasa yang dilakukan oleh seseorang untuk menyampaikan informasi atau ide / gagasan secara lisan dan tulisan.
Secara garis besar, manfaat keterampilan berbahasa sangat banyak, karena tanpa adanya keterampilan berbahasa, individu akan sulit berkomunikasi dengan individu lainnya. Manfaat keterampilan berbahasa dapat dilihat di berbagai profesi antara lain:
a. Seorang jurnalis yang bertugas meliput berita dan menyampaikan kepada orang lain harus mempunyai keterampilan khusus dalam berbahasa sehingga berita yang disampaikan dapat dimengerti dan dipahami oleh orang lain.
b. Seorang dokter juga harus mempunyai keterampilan berbahasa yang cukup tinggi, karena setiap hari mereka dituntut untuk berkomunikasi dengan pasien-pasien.
c. Begitu halnya dengan seorang pendidik atau guru. Seorang guru sekolah dasar (SD) harus memiliki keterampilan berbahasa yang cukup tinggi. Karena seorang guru SD merupakan guru pertama setelah keluarga yang mengajarkan cara menggunakan bahasa yang baik dan benar.
d. Seorang wartawan bukan hanya memiliki keterampilan membaca, mengamati, mendengarkan, namun juga harus memiliki keterampilan menulis. Keterampilan menulis merupakan keterampilan utama yang harus dimiliki seorang wartawan. Berbagai bentuk tulisan seperti berita dan artikel harus dikuasai agar informasi yang disajikan sesuai dengan fakta-fakta dan komutatif.
Keterampilan berbahasa juga mempunyai peran penting dalam pembuatan laporan, puisi, surat, karya ilmiah dan sebagainya. Dalam pembuatan laporan, penyusunannya itu harus sesuai dengan prosedur bahasa Indonesia. Demikian pula dalam pembuatan karya ilmiah, disusun dengan menggunakan bahasa yang baku sehingga mudah dipahami oleh para pembaca.
Ada empat aspek dalam keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis.
a. Menyimak
Menyimak adalah proses menangkap bunyi bahasa yang dilakukan dengan penuh perhatian, interprestasi, pemahaman, apresiasi, evaluasi dan respons untuk memperoleh informasi, menangkap isi, atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa.
b. Berbicara
Berbicara erat hubungannya dengan perkembangan kosa kata yang diperoleh sang anak melalui kegiatan menyimak dan membaca
- Hubungan antara berbicara dengan menyimak
Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan komunikasi dua arah yang langsung, merupakan komunikasi tatap muka atau face to face communication. Hal-hal yang dapat memperlihatkan eratnya hubungan antara berbicara dengan menyimak adalah sebagai berikut :
a) Ujaran (Speech) biasa dipelajari melalui menyimak dan meniru (imitasi)
b) Kata-kata yang dipakai serta dipelajari oleh sang anak biasanya ditentukan oleh perangsang (stimulus)
c) Ujaran sang anak mencerminkan pemakaian bahasa di rumah dan dalam masyarakat tempatnya hidup.
- Hubungan antara berbicara dengan membaca
Beberapa penelitian telah memperlihatkan adanya hubungan yang erat antara perkembangan kecakapan bahasa lisan dan kecakapan membaca. Telaah tersebut telah memperlihatkan bahwa kemampuan umum berbahasa lisan turut memperlengkapi suatu latar belakang pengalaman yang menguntungkan serta keterampilan bagi pengajaran membaca.


c. Membaca
Keterampilan membaca akan sangat mempengaruhi keluasan dan kedalaman pandangan tentang berbagai masalah yang dihadapi. Untuk mengetahui perkembangan dari sebagian ilmu pengetahuan dan informasi lainnya, maka diperlukan membaca
d. Menulis
Keterampilan menulis merupakan keterampilan produktif yang hanya dapat diperoleh setelah keterampilan menyimak, berbicara dan membaca. Keterampilan menulis bukan hanya sekedar melambangkan pola bahasa yang terucapkan tetapi merupakan suatu wadah untuk mengkomunikasikan suatu pikiran.
Jadi, keempat aspek dalam berbahasa ini harus dimiliki oleh setipa orang. Baik anak-anak maupun orang tua. Oleh karena itu, keterampilan berbahasa harus diajarkan sejak usia dini, agar kelak dewasa nanti, sudah dapat memanfaatkan keterampilan berbahasa tersebut. Amiin….

PEMILIHAN BAHAN AJAR

Dalam memilih bahan ajar, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan oleh seorang guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Tujuannya, agar dalam melaksanakan proses pembelajaran, siswa tidak mengalami kesulitan dalam menerima pelajaran yang disampaikan oleh seorang guru. Selain itu, pemilihan bahan ajar yang baik, dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
Adapun hal-hal yang dipertimbangkan dalam memilih bahan ajar, yaitu :
a. Kecermatan isi
Dalam memilih bahan ajar, seorang guru harus memperhatikan isi dari bahan ajar yang dipilihnya. Adapun yang harus dicermati dalam isi bahan ajar terserbut meliputi tema, pokok bahasan, tujuan pembelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan evaluasi. Jadi, seorang guru harus memperhatikan kesemuanya itu dengan mempertimbangkan kesesuaiannya dengan materi yang diajarkan.
b. Kurikulum
Kurikulum merupakan hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, dalam pemilihan bahan ajar, hal yang paling utama dipertimbangkan adalah kesesuaian kurikulum. Sebelum memilih bahan ajar, guru terlebih dahulu harus mengetahui kurikulum apa yang berlaku sekarang. Jadi, dalam melakukan proses pembelajaran, guru dapat menyampaikan pelajaran sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan.


c. Bahasa
Bahasa merupakan alat komunikasi yang dilakukan seseorang dalam menyampaikan pesan atau informasi. Dalam pembelajaran, diharap guru menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan dimengerti oleh siswa. Sama halnya dengan bahan ajar. Penggunaan bahan ajar haruslah mudah dipahami oleh siswa. Baik itu dalam kaidah bahasa, struktur kalimat, ejaan, pilihan kata (diksi), dsb
d. Konsep-Konsep
Dalam bahan ajar, guru memperhatikan konsep-konsep yang ada. Baik itu susunan dan hubungan konsep yang satu dengan konsep yang lainnya. Hendaknya dalam bahan ajar itu, konsep-konsep yang ada harus sistematis agar mempermudah siswa dalam memahami hubungan antara konsep yang satu dengan konsep lainnya.
e. Contoh-Contoh
Untuk memudahkan siswa dalam pemahaman materi, perlu adanya contoh-contoh yang berkenaan dengan materi. Adanya contoh-contoh dalam materi, itu juga menjadi faktor penunjang keberhasilan siswa dalam mempelajari materi. Contoh-contoh dalam materi haruslah sesuai (relevan) dengan materi yang diajarkan dan dapat memperjelas materi yang diajarkan. Selain itu, contoh-contoh itu haruslah kongkrit sehingga mudah dimengerti oleh siswa dan memotivasi siswa untuk mempelajari materi berikutnya.
f. Ilustrasi
Selain contoh-contoh ilustrasi juga hal penting dalam pemahaman siswa dalam pembelajaran. Oleh karena itu, sebaik dalam materi / konsep dalam bahan ajar harus memiliki ilustrasi. Baik itu gambar, foto sketsa, dsb. Tujuan adanya ilustrasi adalah agar siswa lebih cepat memahami penjelasan dalam materi. Selain itu, ilustrasi juga dapat memotivasi siswa untuk lebih gemar belajar. Akan tetapi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam ilustrasi tersebut. Misalkan, kesesuaian ilustrasi, bentuk ilustrasi, warna, mutu, dan pengaruh ilustrasi dalam konsep.
g. Desain / Tata Letak
Desain / tata letak adalah corak, model, atau bentuk pengaturan dari bahan ajar. Baik dari segi kulit maupun isi. Dari segi desain / tata letak, harusnya seorang guru menilai terlebih dahulu desain / tata letak dari bahan ajar yang dipilihnya karena apabila desainnya baik dan menarik, maka menimbulkan konsistensi, keharmonisan, dan daya tarik siswa terhadap bahan ajar tersebut.
h. Tipografi
Topografi dalam bahan ajar meliputi ukuran dan bentuk huruf, variasi huruf, panjang baris, spasi dan jarak antara huruf. Apabila topografi dalam bahan ajar baik, maka dapat memudahkan siswa dalam belajar.
i. Bahan Evaluasi
Evaluasi merupakan penilaian kemampuan siswa terhadap materi yang diajarkan. Oleh karena itu, bahan evaluasi harus mengacu pada kompetensi yang ingin dicapai, mengacu pada konsep-konsep yang dipelajari sebelumnya, mengacu pada aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Selain itu, bahan evaluasi harus sesuai dengan kompetensi siswa dengan memperhatikan tingkat kesulitan soal. Diharapkan juga evaluasi itu mudah dipahami oleh siswa.

KETERAMPILAN BERBAHASA

Secara umum pada uraian dibawah ini, akan dibahas tentang hubungan membaca dengan ketiga aspek berbahasa yang lain;
A. Hubungan membaca dengan mendengarkan
Membaca merupakan keterampilan berbahasa yang dilakukan seseorang secara lisan dalam menyampaikan sebuah informasi dengan cara melihat sebuah teks atau naskah. Dalam membaca, hendaknya memperhatikan lafal dan intonasi yang tepat sehingga memudahkan seseorang dalam menerima informasi yang disampaikan.
Pada saat membaca nyaring, terjadilah sebuah proses hubungan timbal balik terhadap keterampilan mendengarkan. Hubungan antara keduanya ini sangat erat karena pada saat membaca nyaring, secara langsung apa yang dibaca akan terdengar sehingga terjadilah proses kerjasama antara mulut dan telinga. Jadi, informasi itu dapat diperoleh dengan membaca (nyaring) lalu pendengaran berfungsi menangkap info tersebut.
B. Hubungan membaca dengan berbicara
Pada kompetensi dasar ini, menerangkan tentang hubungan membaca dengan berbicara. Membaca dengan berbicara sangat erat hubungannya dalam keterampilan berbahasa. Alasannya sangat jelas, karena pada saaat seorang siswa dihadapkan pada proses pembelajaran membaca pada seorang siswa itu diwajibkan untuk menyebutkan / menceritakan kembali isi bacaan yang di bacanya itu. Jadi siswa tersebut diharapkan mampu berbicara dengan baik dan benar.

C. Hubungan membaca dengan menulis
Hubungan antara kedua keterampilan berbahasa ini, juga sangat erat. Misalkan pada saat membaca sebuah teks atau bacaan, untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa tersebut, seorang guru dapat memberikan tugas dengan menyuruh siswa mengarang / menulis sebuah karangan yang berhubungan atau yang sama topiknya dengan teks yang dibacanya.

No comments: