Sunday, 17 October 2010
CNIDARIA
Cnidaria adalah sebuah filum yang terdiri atas sekitar 9.000 spesies hewan sederhana yang hanya ditemukan di perairan, kebanyakan lingkungan laut. Dari sudut etimologi, kata Cnidaria berasal dari bahasa Yunani "cnidos" yang berarti "jarum penyengat". Kemampuan menyengat cnidaria-lah yang merupakan asal nama mereka.Ciri khas Cnidaria adalah knidosit, yang merupakan sel terspesialisasi yang mereka pakai terutama untuk menangkap mangsa dan membela diri. Tubuh mereka terdiri atas mesoglea, suatu bahan tak hidup yang mirip jeli, terletak di antara dua lapisan epitelium yang biasanya setebal satu sel. Mereka memiliki dua bentuk tubuh dasar: medusa yang berenang dan polip yang sesil, keduanya simetris radial dengan mulut dikelilingi oleh tentakel berknidosit. Kedua bentuk tersebut mempunyai satu lubang jalan masuk yang berfungsi sebagai mulut maupun anus yang disebut manus serta rongga tubuh yang digunakan untuk mencerna makanan dan bernapas. Banyak cnidaria memproduksi koloni yang meruapakan organisme tunggal terdiri atas zooid mirip medusa atau mirip polip atau keduanya. Kegiatan cnidaria dikoordinasikan oleh jaring-jaring saraf tak terpusat serta reseptor sederhana. Beberapa Cubozoa dan Scyphozoa yang berenang bebas memiliki indera penyeimbang statokista dan ada yang punya ropalia, suatu struktur pengindera kompleks yang dapat termasuk mata pembentuk citra dengan lensa dan retina yang sederhana. Semua cnidaria berkembangbiak secara seksual. Banyak cnidaria memiliki daur hidup yang rumit dengan tingkat perkembangan polip aseksual dan medusa seksual, namun beberapa tidak memiliki polip atau tidak memiliki medusa.
Dalam waktu lama, Cnidaria dikelompokkan dengan Ctenophora dalam filum Coelenterata, akan tetapi setelah lebih disadari perbedaan mereka menyebabkan mereka ditempatkan pada filum yang terpisah. Cnidaria diklasifikasikan menjadi empat kelompok utama: Anthozoa yang sesil terdiri dari anemon laut, koral, dan pena laut; serta Scyphozoa (ubur-ubur), Cubozoa (ubur-ubur kotak) dan Hydrozoa yang ketiganya perenang, kelompok beranekaragam yang termasuk cnidaria air tawar dan juga cnidaria laut, dan memiliki baik anggota yang sesil seperti Hydra dan perenang berkoloni seperti ubur-ubur kapal perang portugis. Staurozoa baru-baru ini diakui sebagai satu kelas tersendiri dan bukan bagian kelompok Scyphozoa, dan ada perdebatan tentang apakah Myxozoa dan Polypodiozoa merupakan cnidaria atau lebih dekat pada bilateria (hewan yang lebih kompleks).
Banyak cnidaria memangsa organisme yang berukuran dari plankton hingga binatang yang berukuran beberapa kali lebih besar dari mereka sendiri, tetapi banyak dari mereka mendapatkan nutrisi dari alga endosimbiotik, dan ada yang bersifat parasit. Banyak cnidaria yang dimangsa oleh binatang lain termasuk bintang laut, ikan dan penyu. Terumbu karang yang polipnya kaya akan alga endosimbiotik, menopang beberapa ekosistem paling produktif di dunia, dan melindungi vegetasi di daerah pasang-surut dan pada garis pantai dari arus yang kuat dan juga pasang air laut. Sementara koral terbatas hidup di air laut hangat dan dangkal, cnidaria lain hidup di laut dalam, dai lautan kutub dan di air tawar.
Fosil cnidaria telah ditemukan di bebatuan yang terbentuk 580 juta tahun lalu, dan fosil lain menunjukkan bahwa koral sudah ada tak lama sebelum 490 juta tahun lalu dan menjadi beranekaragam beberapa juta tahun kemudian. Fosil cnidaria yang tidak membuat struktur bermineral sangat jarang Ilmuwan saat ini berpikir bahwa cnidaria, ctenophora dan bilateria loebih dekat kekerabatannya dengan spons calcarea daripada dengan spons lain, dan bahwa anthozoa adalah "bibi" atau "saudara" evolusioner dari cnidaria lain, dan lebih berkerabat dekat dengan bulateria. Analisis baru-baru ini menyimpulkan bahwa cnidaria, meskipun dianggap lebih "primitif" dari bilateria, memiliki rentang gen yang besar.
Sengat ubur-ubur membunuh beberapa ratus orang pada abad ke 20 , dan ubur-ubur kotak lah yang terutama sekali berbahaya. Di pihak lain, beberapa ubur-ubur besar dianggap sebagai makanan enak di Asia timur dan selatan. terumbu karang telah lama dianggap penting secara ekonomi sebagai tempat memancing, pelindung bangunan di pantai dari arus dan pasang air laut, dan baru-baru ini sebagai pusat wisata. Namun, mereka rentan terhadap penangkapan ikan berlebih, pertambangan material bangunan, polusi, dan kerusakan akibat pariwisata.
Ciri-ciri khas
Cnidaria membentuk filum hewan yang lebih komplels daripada spons, hampir sekompleks ctenophora (ubur-ubur sisir), dan kurang kompleks dibanding bilateria, yang termasuk hampir semua hewan lain. Akan tetapi, cnidaria dan ctenophora lebih kompleks daripada spons karena mereka memiliki: sel-sel yang diikat oleh penghubung antar-sel dan membran dasar yang mirip karpet; otot; sistem saraf, dan beberapa mempunyai organ pengindera. Cnidaria berbeda dari binatang lain karena memiliki knidosit yang menembak seperti harpun dan digunakan terutama untuk menangkap mangsa dan tambatan pada beberapa spesies.
Seperti spons dan ctenophora, cnidaria mempunyai dua lapisan sel utama yang mengapit lapisan tengah yang mirip jeli yang disebut mesoglea pada cnidaria; hewan yang lebih kompleks memiliki tiga lapisan sel utama dan tidak ada lapisan perantara mirip jeli. Oleh karena itu, cnidaria dan ctenophora disebut sebagai diploblastik secara tradisional, bersama dengan sponsAkan tetapi, cnidaria dan ctenophora memiliki tipe otot yang, pada hewan yang lebih kompleks, berasal dari lapisan sel tengahSebagai hasilnya beberapa buku teks baru-baru ini mengklasifikasikan ctenophora sebagai triploblastikdan diperkirakan bahwa cnidaria berevolusi dari moyang yang triploblastik.
Deskripsi
Lapisan Sel Utama
Cnidaria adalah binatang diploblastik, dengan kata lain mereka mempunyai dua lapisan sel utama, sedangkan binatang yang lebih kompleks adalah triploblastik yang mempunyai tiga lapisan utama. Dua lapisan sel utama cnidaria membentuk epitel yang kebanyakan setebal satu sel, dan melekat pada membran dasar berserat, yang mereka sekresikan. mereka juga mensekresikan mesoglea yang mirip jeli yang memisahkan lapisan-lapisan tersebut. Lapisan yang menghadap ke luar, dikenal sebagai eksoderm ("kulit luar"), biasanya terdiri dari tipe-tipe sel berikut:Sel epiteliomuskuler yang tubuhnya membentuk bagian epitelium tapi yang dasarnya meluas membentuk serat-serat otot pada baris-baris sejajar.Serat-serat lapisan sel yang menghadap keluar ini umumnya tegak lurus pada serat-serat dari lapisan sel yang menghadap kedalam. Pada Anthozoa (anemon laut, koral, dan lain-lain) dan Scyphozoa (ubur-ubur), mesogleanya juga terdapat sel-sel ototKnidosit (Cnidocyte) , sel penyengat mirip harpun yang memberi nama filum Cnidaria ini. Sel-sel ini berada diantara atau kadang di atas sel-sel otot.Sel saraf. Sel pengindera berada di antara atau kadangkala di atas sel-sel otot,dan berkomunikasi melalui sinapsis (celah yang dilalui sinyal kimia) dengan sel saraf motor, yang terutama terletak diantara dasar dari sel-sel otot.Sel interstisial, yang tak terspesialisasi, dan dapat menggantikan sel-sel yang hilang atau rusak dengan berubah menjadi tipe yang sesuai. Sel-sel ini terdapat di antara dasar sel-sel ototSelain sel epiteliomuskuler, saraf dan interstisial, gastrodermis ("kulit perut") mengandung sel-sel kelenjar yang mensekresikan enzim pencernaan. Pada beberapa spesies ia juga mempunyai knidosit yang dipakai untuk mengalahkan mangsanya yang masih berjuang.Mesoglea memiliki sejumlah kecil sel-sel yang mirip amoeba,dan sel otot pada beberapa spesies.Akan tetapi jumlah sel dan tipe lapisan tengah lebih sedikit daripada spons.
Rujukan
# ^ a b c d e f g h i j k l Hinde, R.T., (1998). "The Cnidaria and Ctenophora". di dalam Anderson, D.T.,. Invertebrate Zoology. Oxford University Press. hlm. 28–57. ISBN 0195513681.
# ^ a b c d e f g Ruppert, E.E., Fox, R.S., and Barnes, R.D. (2004). Invertebrate Zoology (edisi ke-7). Brooks / Cole. hlm. 111–124. ISBN 0030259827.
# ^ a b c Seipel, K., and Schmid, V. (June 2005). "Evolution of striated muscle: Jellyfish and the origin of triploblasty". Developmental Biology 282 (1): 14-26. DOI:10.1016/j.ydbio.2005.03.032.
# ^ a b c Ruppert, E.E., Fox, R.S., and Barnes, R.D. (2004). Invertebrate Zoology (edisi ke-7). Brooks / Cole. hlm. 182–195. ISBN 0030259827.
# ^ Ruppert, E.E., Fox, R.S., and Barnes, R.D. (2004). Invertebrate Zoology (edisi ke-7). Brooks / Cole. hlm. 76–97. ISBN 0030259827.
# ^ Bergquist, P.R., (1998). "Porifera". di dalam Anderson, D.T.,. Invertebrate Zoology. Oxford University Press. hlm. 10–27. ISBN 0195513681.
# ^ Exposito, J-Y., Cluzel, C., Garrone, R., and Lethias, C.. "Evolution of collagens". The Anatomical Record Part A: Discoveries in Molecular, Cellular, and Evolutionary Biology 268: 302–316. DOI:10.1002/ar.10162.
# ^ Ruppert, E.E., Fox, R.S., and Barnes, R.D. (2004). "Introduction to Metazoa". Invertebrate Zoology (edisi ke-7). Brooks / Cole. hlm. 103–104. ISBN 0030259827.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment