Monday, 5 April 2010

Ilmuwan 'Bodoh' Tolak USD1 Juta


ST PETERSBURG - Siapa yang tidak ingin menjadi miliuner? Barangkali hanya seorang ahli matematika asal Rusia yang menolak hadiah USD1 juta.

Grigory Perelman, pria jenius berusia 43 tahun itu tidak dapat memutuskan apakah dirinya menginginkan uang itu atau tidak.

"Menurutnya, dia perlu waktu untuk memikirkannya," kata James Carlson yang menelepon Perelman. Pria pengangguran yang kini tinggal dengan ibunya yang sudah tua renta tersebut memenangkan sebuah penghargaaan bernama Millennium Prize dari Clay Mathematics Institute di Cambridge, Massachusetts.

Dilansir Associated Press, Senin (5/4/2010), Carlson menyebutkan dirinya tidak terlalu terkejut melihat ketidakantusiasan Perelman. Si jenius ini rupanya punya sejarah pernah berulang kali menolak hadiah atas kepintarannya.

Pada 2006, Perelman membuat headline di berbagai media ketika mengacuhkan sebuah seremonial di Madrid. Kala itu, seharusnya dia dianugerahi Nobel di bidang matematika. Namun Perelman memilih berdiam diri saja di rumahnya di St. Petersburg.

Untuk penghargaan terbaru ini, saat diwawancara stasiun televisi lokal, dia menyebutkan dirinya belum memutuskan apakah akan menolak hadiah uang tersebut atau tidak. Carlson merupakan orang pertama yang mengetahui hal itu.

Sergei Rukshin, guru matematika Perelman saat SMA, kepada Associated Press pun menegaskan hal yang sama.

Rukshin menyebutkan, muridnya yang sangat introvert itu sudah menganggur sejak lama dan menolak semua tawaran pekerjaan yang menghampirinya. Sebelumnya, dia bekerja di Steklov Mathematics Institute.

"Sejauh yang saya tahu, sejak mendapatkan banyak perhatian dari media dia semakin tidak ingin dikenal publik dan terlihat seperti hewan yang ditonton di kebun binatang," kata Rukshin.

Sementara itu, Carlson menolak menyebutkan nasib hadiah uang tersebut jika Perelman benar-benar memutuskan untuk menolaknya. Bagaimanapun, Carlson sangat menghormati Perelman.

"Menyenangkan bertemu orang seperti dia. Di sisi lain, saya menghormati keinginannya untuk hidup tenang," tandasnya. (tyo)

No comments: