Monday, 8 September 2008

klasifikasi makhluk hidup

KLASIFUKASI MAKHLUK HIDUP

A Pendahuluan

Di dunia terdapat tidak kurang dari 500 juta macam organisme. Organisme tersebut memiliki ciri-ciri yang beraneka ragam. Begitu beragamnya organisme ini sehingga menuntut adanya suatu sistem untuk mengenal dan mempelajarinya. Beberapa ahli biologi mencoba menciptakan suatu sistem untuk mempermudah dan mengenal dan mempelajari organisme melalui suatu cara pengklasifikasian. Pengklasifikasian merupakan proses pengelompokan berdasarkan ciri tertentu.
Organisme yang mempunyai ciri-ciri yang sama dikumpulkan sebagai satu kelompok. Ciri-ciri kelompok telah mewakili sifat-sifat individu. Sebagai contoh kambing, sapi, dan kerbau merupakan kelompok hewan memamah biak(ruminansia). Jika kita ingin mempelajari sistem pencernaan kerbau, kita tidak perlu mempelajarinya secara khusus, tetapi kita dapat mempelajari sistem pencernaan pada organisme yang satu kelompok dengannya, misalnya sapi atau kambing.
Dengan meningkatnya peradaban manusia, terutama pengetahuan tentang manfaat makhluk hidup sebagai obat dan bahan pangan, maka keperluan akan nama makhluk hidup semakin besar. Maka mulai diperlukan suatu penggolongan/klasifikasi makhluk hidup berdasarkan pemikiran yang rasional. Misalnya penggolongan berdasarkan persamaan ciri, cara hidup, daerah penyebrangannya, dan sebagainya.

B. Tujuan dan Manfaat Klasifikasi

Klasifikasi yang dilakukan oleh para ahli biologi bertujuan untuk:
1. mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup untuk membedakan tiap-tiap jenis, agar mudah dikenal
2. mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-cirinya.
3. mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup.
4. mempelajari evolusi makhluk hidup atas dasar kekerabatannya

klasifikasi memiliki manfaat penting yang dapat langsung diterapkan bagi kepentingan manusia, yaitu:
1. pengelompokan memudahkan kita mempelajari organisme yang beraneka ragam.
2. klasifikasi dapat digunakan untuk melihat hubungan kekerabatan antara makhluk hidup yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh: harimau memiliki hubungan kekerabatan yang lebih dekat dengan kucing dari pada komodo, karena harimau dengan kucing memiliki banyak persamaan ciri-ciri, misalnya: harimau dan kucing sama-sama menyusui, bertulang belakang, berkaki empat, karnivor, dan berambut. Sedangkan komodo bertelur, berkaki empat, kulit bersisik, dan melata.

C. Dasar-Dasar Klasifikasi

Masing-masing makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan makhluk hidup yang lain. Di samping memiliki perbedaan, beberapa makhluk hidup memiliki satu atau lebih persamaan. Perhatikan dua makhluk hidup berikut ini: keduanya memiliki persamaan dan perbedaan ciri-ciri seperti yang ada dalam tabel. Kemudian akan kita bahas klasifikasi berdasarkan persamaan, perbedaan, manfaat,, ciri morfologi dan anatomi, serta ciri biokimiawi.

Tabel Persamaan dan perbedaan Ciri-ciri kuda dan sapi

Ciri-ciri Kuda Sapi
Persamaan
1. Tulang belakang ada ada
2. Jumlah kaki 4 4
3. Daun telinga ada ada
4. Sistem peredaran darah Jantung 4 ruang, sistem peredaran darah tertutup Jantung 4 ruang, sistem peredaran darah tertutup
5. Kelenjar Susu ada
6. rambut ada
Perbedaan
1. Cara makan Tidak memamah biak Memamah biak
2. Jumlah jari pada setiap kaki 3 4



1. Berdasarkan Persamaan

Kita dapat mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaanya, seperti yang kita lakukan pada kuda dan sapi. Menurut kalian, berdasarkan ciri-cirinya kuda dan sapi dapat dikelompokkan sebagai makhluk hidup apa?
Dengan mengamati ciri-cirinya, kita dapat memasukkan kuda dan sapi dalam kelompok hewan. Karena memiliki tulang belakang, keduanya merupakan kelompok hewan bertulang belakang. Atau dapat pula kita kelompokkan sebagai hewan yang menyusui, karena memiliki kelenjar susuatatu mamalia (mamalia berasal dari kata mammae yang artinya kelenjar susu). Kuda dan sapi juga dapat dimasukkan dalam kelompok hewan tetrapoda, karena sama-sama berkaki empat (tetra = empat, podos = kaki)

2. Berdasarkan Perbedaan

Meskipun kuda dan sapi merupakan satu kelompok yaitu hewan mamalia, kita dapat pula memisahkan keduanya sebagai kelompok yang berbeda berdasarkan perbedaan cirinya. Misalnya dengan melihat jumlah jari pada di setiaap kaki. Kuda memiliki tiga jari disetiap kaki, sehingga masuk dalam kelompok hewan mamalia berjari ganjil atau perisodactyla. Sedangkan sapi memiliki 4 jari disetiap kakinya, sehingga asuk dalam kelompok mamalia berjari genap atau artiodactyla, demikian pula kambing dan kerbau.

3. Berdasarkan manfaat

Pengelompokan merupakan salah satu upaya dalam mengklasifikasi. Hampir setiap orang melakukan klsifikasi terhadap makhluk hidup, dalam dunia tumbuhan kita mengelompokkan mawar, melati, cemara, dan bugenvil ke dalam kelompok tanaman hias. Kacang, jagung, ketela dikelompokkan kedalam tanaman budidaya. Kacang tanah, kacang panjang, kacang merah di kelompokkan ke dalam tanaman kacang. Kambing, sapi, kerbau, kelinci dikelompokkan ke dalam hewan ternak.
Klasifikasi dapat dilakukan oleh siapa saja, asal memiliki dasar dan tujuan yang jelas. Misalnya bayam, kol, kentang, kacang panjang, wortel, dan sawi dimasukkan dalam satu kelompok tanaman sayur-sayuran. Dasar pengelompokan itu adalah bahwa tanaman-tanaman tersebut dapat digunakan sebagai sayuran, sedangkan tujuannya adalah untuk memudahkan manusia dalam memanfaatkan tanaman-tanaman tersebut sebagai sayur-sayuran.

4. Berdasarkan Ciri Morfologi dan Anatomi

Klasifikasi didasrkan pada persamaan atau perbedaan ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri yang digunakan terutama adalah ciri-ciri morfologi dan anatomi adalah ciri-ciri yang ada bagian dalam tubuh makhluk hidup.
Pada tumbuh-tumbuhan, ciri-ciri yang dapat digunakan dalam mengklasifikasi dapat berupa ciri-ciri morfologi misalnya warna bunga, bentuk bunga, bentuk biji, kekerasan biji, bentuk pohon, bentuk daun, dan lain-lain. Dapat pula ciri-ciri anatomi misalnya ada-tidaknya berkas pengangkut, ada-tidaknya kambium, ada-tidaknya sel trakea, ada tidaknya sel kambium.
Ciri-ciri yang dapat digunakan dalam mengklasifikasikan hewan misalnya ada tidaknya tulang belakang, bentuk alat gerak, jumlah sayap (pada serangga), ruas-ruas pada tubuh, jumlah kaki, dan lain-lain.

5. Berdasarkan Ciri Biokimia

Dalam perkembangannya, ciri-ciri yang digunakan dalam klasifikasi tidak hanya ciri morfologi dan anatomi, tetapi juga ciri-ciri biokimia, misalnya jenis-jenis protein, jenis-jenis enzim, ada tidaknya membran organela sel. DNA atau asam nukleat juga digunakan untuk menentukan hubungan kekerabatan makhluk hidup.

D. Macam-macam Klasifikasi

Pengklafikasian makhluk hidup dilakukan dengan alasan-alasan tertentu. Ada banyak alasan yang digunakan para ahli sebagai dasar sistem klafikasi. Dari berbagai alasan yang pernah digunakan para ahli, sistem klafikasi dapat di golongkan kedalam 3 kelompok sistem saja yaitu sistem alami, sistem buatan, dan sistem filogenetik.

1. Klafikasi Sistem Alami

Klafikasi sistem alami dikemukakan oleh ariatoteles, seorang filsuf yunani pada tahun 350 SM. Aristoteles membagi makhluk hidup menjadi 2 kingdom, yaitu hewan dan tumbuhan. Aristoteles membagi hewan menjadi beberapa kelompok berdasarkan habitat dan perilakunya. Sedangkan tumbuhan dikelompokkan berdasarkan ukuran dan strukturnya. Sebagai contoh, kingdom tumbuhan dibagi menjadi 3 divisi yaitu herba, semak, dan pohon. Klasifikasi menurut sistem ini memiliki banyak kesalahan, meskipun demikian telah digunakan selama lebih dari 200 tahun.

2. Klasifikasi Sistem Buatan

Klasifikasi sistem buatan diperkenalkan oleh Carl Von Linne (1707-1778). Ia adalah seorang ahli ilmu pengetahuan alam dari swedia yang namanya dilatinkan menjadi Carolus Linnaeus.
Karya penting Linnaeus adalah menyusun sistem klasifikasi yang lebih mudah dipahami dari pada sistem sebelumnya. Sistem yang disusun oleh Linnaeus merupakan sistem klasifikasi buatan. Maksudnya, kategori organisme didasarkan pada sejumlah kecil sifat-sifat morfologi tanpa memandang kesamaan struktur yang mungkin memperlihatkan kekerabatan. Klasifikasi sistem buatan ini antara lain mengelompokkan tumbuhan atas dasar warna bunga, masa bunga, bentuk daun, jumlah benang sari, putik dan lain-lain. Sistem klasifikasi tumbuhan yang dikemukakan oleh linnaeus juga disebut ”sistem seksual” karena linnaeus memusatkan perhatiannya pada alat reproduksi tumbuhan.
Karya linnaeus sangat penting adalah penamaan jenis (spesies) dengan menggunakan dua nama atau disebut binomial nomenklatur. Sebelum linnaeus, orang memberi nama timbuhan dengan nama tunggal yang diikuti dengan sederetan kata nama atau kata sifat sebagai penjelasaanya. Sebagai contoh; Tomat diberi nama Solanum Pomiferum fructo rotundo striato artinya tumbuhan yang berbuah lebat, buahnya bulat dan lunak. Nama demikian tentunya tidak praktis dan tidak mudah diingat. Kemudian Linnaeus menetapkan suatu nama tumbuhan dengan dua kata saja. Kata pertama untuk genus dan kata kedua untuk spesies. Pendapat Linnaeus ini dikemukakan dalam bukunya yang berjudul species Plantarum yang diterbitkan tahun 1753.


3. Klasifikasi sistem Filogenetik.

Pada masa Linnaeus pendapat umum menyatakan bahwa semau spesies berasal dari hasil penciptaan khusus. Kemudian, masing-masing melanjutkan sifat aslinya sebagai spesies yang tetap dan tidak beubah. Mereka menduga bahwa pada awal dibentuknya makhluk hidup, telah diciptakan makhluk hidup yang sama seperti makhluk hidup yang ada sekarang, misalnya pisang, ayam, padi, dan jagung. Kemudian, makhluk hidup tersebut tetap hidup dan berkembang sampai sekarang. Hal ini menyebabkan mereka tidak mengetahui bahwa terdapat kekerabatan antar jenis-jenis organisme.
Dalam tahun-tahun setelah Charles Darwin menerbitkan publikasinya The Origin of Species (On the origin of species by means of natural selection) pada tahun 1859, maka doktrin evolusi berangsur-angsur berubah: dari doktrin penciptaan khusus ke doktrin yang menyatakan bahwa antarorganisme terdapat kekerabatan. Bertolak dari teori evolusi Darwin maka muncullah sistem klasifikasi modern berdasarkan filogeni, yaitu klasifikasi yang disusun dengan melihat keturunan dan hubungan kekerabatan. Filogeni adalah proses evolusi makhluk hidup dari filum tingkat rendah menjadi filum tingkat tinggi. Klasifikasi yang berdasar proses filogeni disebut klasifikasi sistem filogenetik. Sistem ini didasarkan pada jauh dekatnya kekerabatan antarorganisme atau kelompok organisme. Organisme-organisme yang berkerabat dekat memiliki persamaan ciri yang lebih banyak jika dibandingkan dengan organisme yang berkerabat jauh. Ciri-ciri yang digunakan dalam pengklasifikasian adalah ciri morfologi, anatomi, fisiologi, dan perilaku.
Didalam biologi, cara atau metode pengklasifikasian makhluk hidup dipelajari dengan cabang ilmu tersendiri. Ilmu yang mempelajari klasifikasi makhluk hidup disebut taksonomi.
Klasifikasi makhluk hidup modern menganut sistem filogenetik, yaitu pengklasifikasian dengan melihat hubungan kekerabatan. Hubungan kekerabatan antar makhluk hidup didasarkan pada persamaan atau perbedaan ciri-ciri. Makhluk hidup yang berkerabat dekat memiliki persamaan ciri yang lebih banyak dari pada berkerabat jauh. Pada awalnya ciri-ciri yang dibandingkan adalah ciri morfologi, anatomi, fisiologi, dan tingkah laky. Dalam biologi modern para pakar juga mengkaji ciri-ciri kromosom dan biokimia.

1 comment:

Anonymous said...

thx infonya,,, brotha....